TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri menampik adanya dugaan korupsi di tubuh perseroan yang nilainya mencapai Rp 10 triliun. Manajemen juga membantah bahwa kondisi keuangan perusahaan doyong dan memastikan Asabri tengah dalam kondisi normal.
"Operasional Asabri, terutama proses penerimaan premi, pelayanan, dan pembayaran klaim berjalan normal dan baik," ujar Direktur Utama Asabri Letjen TNI (purn) Sonny Widjaja dalam keterangan tertulis pada Senin, 13 Januari 2020.
Melalui pernyataan itu, Sonny tidak menampik terdapat penurunan nilai investasi lantaran kondisi pasar modal. Namun, penurunan nilai modal akan bersifat sementara. Saat ini perseroan juga mengklaim telah memiliki upaya mitigasi untuk memulihkan keadaan.
Sejalan dengan penjelasannya, manajemen Asabri menjamin perseroan dapat memenuhi klaim tepat waktu kendati investasi menurun. "Dalam melakukan penempatan investasi, Asabri senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan dengan kondisi yang dihadapi," ucap Sonny.