TEMPO.CO, Bandarlampung - Antrean kendaraan arus balik Lebaran untuk memasuki Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mencapai lebih dari belasan kilometer sejak Ahad malam, 9 Juni 2019. Antrean kendaraan itu tak hanya terjadi pada kendaraan roda empat tapi juga roda dua.
Baca: Puncak Arus Balik, Ini Penyebab Kemacetan Parah di Tol Cikampek
Kendaraan-kendaraan itu datang dari jalan lintas Sumatera maupun jalan Tol Trans Sumatera. Atrean panjang kendaraan itu terjadi sejak Minggu siang dan hingga Senin pagi sekitar pukul 06.16 WIB belum dapat terurai.
Sebelumnya, pihak PT ASDP telah melakukan percepatan pelayaran dan waktu bongkar muat penumpang kapal. Namun arus kedatangan yang begitu deras membuat penumpukan kendaraan di kantong parkir pelabuhan tak bisa dihindari.
Dari pantauan di lapangan, kemacetan arus balik Lebaran antrean panjang sudah terlihat dari Desa Hatta, Lampung Selatan. Ribuan kendaraan yang didominasi mobil pribadi terlihat jalan merayap menuju pelabuhan penyeberangan tersebut.
Untuk mengurai kemacetan tersebut, 19 petugas loket pembayaran di pintu masuk pelabuhan telah berupaya bekerja ekstra cepat agar kemacetan tidak semakin panjang. Kemacetan arus lalu lintas kendaraan dipicu oleh pemudik yang memilih kembali ke tempat asalnya mengingat besok akan menjalani aktivitas kerja setelah libur lebaran usai.
ASDP setempat juga telah berkoordinasi dengan KSOP dan nakhoda kapal untuk mempercepat waktu pelayaran dari dua jam 30 menit menjadi dua jam, sedangkan bongkar muat penumpang dari 45 menit menjadi 30 menit. Namun, kedatangan arus balik Lebaran yang cukup deras mengakibatkan terjadinya penumpukan di kantong parkir.
Baca: Tol Trans Jawa Macet Parah, Penumpang Bus Menunggu 12 Jam
Sementara itu, ribuan pemudik kendaraan roda dua pada Ahad malam masih terlihat ramai, sepeda motor itu terlihat memenuhi ruang dek kapal. Walapun pelayaran dan waktu bongkar muat kapal telah dipercepat untuk mengamankan arus balik Lebaran ini, pihak ASDP Indonesia Ferry tetap mengimbau kepada para nakhoda dan pemangku kepentingan untuk lebih mengutamakan keselamatan penumpang.
ANTARA