Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jack Ma Tak Bisa Penuhi Janji Ciptakan 1 Juta Pekerjaan di AS

Reporter

image-gnews
Jack Ma dan Daniel Zhang (kanan), Chairman of the Board Alibaba Group yang baru. qz.com
Jack Ma dan Daniel Zhang (kanan), Chairman of the Board Alibaba Group yang baru. qz.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bos Alibaba, Jack Ma, menegaskan tidak dapat memenuhi janji perusahaannya untuk menciptakan 1 juta pekerjaan di Amerika Serikat (AS) akibat tensi perdagangan Negeri Paman Sam dengan China. Dua tahun lalu, Jack Ma memang mengutarakan rencana raksasa e-commerce asal China tersebut untuk menciptakan satu juta pekerjaan di AS kepada Presiden AS Donald Trump.

Simak: Perang Dagang Amerika-Cina Tidak Berkelanjutan

Meski belum menjelaskan secara terperinci bagaimana akan menciptakan 1 juta pekerjaan itu, ia pernah mengatakan ingin mendorong usaha-usaha kecil di Amerika untuk berjualan dalam marketplace Alibaba, Tmall dan Taobao. Namun, sepanjang tahun ini saja hubungan perdagangan antara dua negara besar tersebut memanas dengan retaliasi pengenaan tarif impor dari masing-masing negara.

Yang terkini, Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif 10 persen terhadap impor China senilai US$ 200 miliar dan mengancam tarif lebih lanjut pada barang-barang tambahan China senilai US$ 267 miliar jika China melakukan balasan.

Pemerintah China menjawab langkah Trump itu dengan mengumumkan akan mengenakan tarif terhadap produk-produk asal AS senilai US$ 60 miliar seperti yang telah direncanakan.

“Komitmen (pekerjaan) ini didasarkan pada kerja sama China-AS yang ramah berikut premis perdagangan bilateral yang rasional dan obyektif,” kata Jack Ma kepada Xinhua, seperti dikutip Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Situasi saat ini telah menghancurkan premis awal. Tidak ada cara untuk mewujudkan janji itu,” lanjut konglomerat berusia 54 tahun tersebut.

Investor tampak tidak terpengaruh oleh pernyataan Ma tersebut. Saham Alibaba Group Holding bahkan mampu ditutup melonjak 3,82 persen pada perdagangan Rabu, 19 September 2018 setelah berakhir melemah 1,41 persen di level 156,65 pada Selasa, 18 September 2018.

Jack Ma sebelumnya telah memperingatkan bahwa perang dagang antara AS dan China dapat berlangsung beberapa dekade dan bahwa China harus memfokuskan ekspor pada jalur perdagangan “Jalur Sutra”. Komentar terbaru Ma menunjukkan dukungannya terhadap sikap pemerintah China tentang bagaimana pengenaan tarif akan memengaruhi bisnis dan inisiatif kebijakan luar negeri One Belt One Road Negeri Tirai Bambu.

Dia menambahkan bahwa tarif AS terhadap produk-produk China senilai miliaran dolar AS dapat mendorong Tiongkok untuk mengekspor ke tujuan lain. “Kita harus lebih banyak bekerja di Afrika, Asia Tenggara, Eropa,” kata Jack Ma.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

1 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

7 hari lalu

Alibaba. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

14 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

28 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

38 hari lalu

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.


Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

39 hari lalu

Sidang sengketa informasi antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Yayasan Advokasi Hak Konstitusional (YAKIN) di Komisi Informasi Pusat alias KIP RI pada Selasa, 5 Maret 2024 di Jakarta. YAKIN menggugat KPU soal keterbukaan informasi data Pemilu. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

Pemohon juga meminta rincian layanan Alibaba Cloud yang digunakan oleh KPU.


Aksi Boikot Produk Pro Israel, Industri Lokal Buka Lapangan Kerja Baru

40 hari lalu

Aksi Boikot Produk Pro Israel, Industri Lokal Buka Lapangan Kerja Baru

Sejumlah perusahaan nasional pun ketiban pulung dari gerakan boikot tersebut dan kini mulai bisa membuka lapangan pekerjaan baru.


Sempat Bantah, Kini KPU Akui Jalin Kerja Sama dengan Alibaba Cloud

42 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Bengkulu di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. KPU RI menargetkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional akan selesai sebelum 20 Maret 2024. Berdasarkan rekapitulasi nasional mulai Sabtu, 9 Maret hingga Rabu, 13 Maret 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara Pilpres 2024 pada 18 provinsi di tingkat nasional, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara. Proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara ini menyisakan 19 provinsi lagi dari 38 provinsi yang sudah selesai dihitung. Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Sempat Bantah, Kini KPU Akui Jalin Kerja Sama dengan Alibaba Cloud

Hal itu terungkap dalam sidang sengketa di KIP. KPU mengakui adanya kerja sama tersebut.


Sirekap KPU dan Alibaba Cloud, Kenapa Pakar dari ITB dan BRIN Tak Menyoalnya?

21 Februari 2024

Petugas memeriksa data pengiriman dari lembar C-KWK saat uji coba Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pemilihan serentak di SOR Volly Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Uji coba aplikasi Sirekap tersebut dalam rangka mempersiapkan pemungutan, penghitungan suara, sampai dengan tahapan rekap guna memastikan kesiapan penggunaannya dalam penyelenggara Pilkada serentak 2020 di daerah. ANTARA/M Agung Rajasa
Sirekap KPU dan Alibaba Cloud, Kenapa Pakar dari ITB dan BRIN Tak Menyoalnya?

Sebelumnya, ICT Institute meminta KPU RI menjelaskan penggunaan data center yang berbeda-beda antara domain KPU dan Sirekap.