TEMPO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Agustus 2018 paling besar disumbang kenaikan kelompok pengeluaran di sektor pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada kelompok mencapai 1,03 persen pada bulan ini.
Baca juga: Ekonom Prediksi Inflasi Agustus 0,15 - 0,2 Persen
"Sumbangan kelompok inflasi pada sektor ini paling tinggi dengan andil mencapai 0,08 persen terhadap inflasi Agustus 2018," kata Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di Kantor BPS, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
BPS merilis data bahwa pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. Angka deflasi ini menyebabkan inflasi tahun kalender atau year to date tercatat 2,13 persen, sementara inflasi dari tahun ke tahun atau year on year menjadi 3,20 persen.
Menurut catatan BPS, tingkat inflasi Agustus 2018 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan inflasi Juli 2018 yang mencapai 0,28 persen. Tetapi lebih tinggi dibandingkan deflasi yang terjadi pada Juli 2017 yang mencapai 0,07 persen. Sementara secara year on year inflasi ini lebih baik dibandingkan pada Agustus 2017 yang mencapai 3,82 persen.
Merujuk data BPS, seluruh sub kelompok ini mengalami inflasi. Dengan inflasi subkelompok terbesar disumbang oleh pendidikan dengan kenaikan sebesar 1,59 persen dan terkecil sebesar 0,20 persen.
Suhariyanto mengatakan inflasi pada kelompok pendidikan tersebut terjadi karena naiknya uang sekolah untuk sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Menurut catatan BPS, kenaikan uang sekolah SD terjadi di 33 kota, SMP di 28 kota dan SMA terjadi di 23 kota. Kenaikan uang sekolah tertinggi, menurut Suhariyanto, terjadi di Kota Malang.