TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada Muhammadiyah.
Baca: Sri Mulyani Mundur dari Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin
Presiden mengatakan dirinya bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan pengurus Muhammadiyah. "Ya, tadi saya bersama Bapak Ketua PP Muhammadiyah dan jajaran pengurus berbicara banyak hal terutama yang berkaitan dengan ekonomi, ekonomi yang berkeadilan," ujarnya.
Jokowi tidak merinci isu ekonomi yang dibahas dalam pertemuan itu. Namun sedikitnya ada dua hal yang dibahas khusus yakni terkait bank syariah serta redistribusi aset.
Baca: Jokowi Pilih Maruf Amin, Apindo: Bisa Lebih Fokus Benahi Ekonomi
Sebelumnya, pada Maret 2018, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais mengkritik Presiden Jokowi dengan menyatakan 74 persen tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang. Pernyataan itu sempat menjadi salah satu isu yang ramai dibicarakan oleh publik.
Di samping masalah ekonomi, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya juga membahas pelaksanaan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Termasuk juga kesehatan perempuan dan anak, hal yang sangat penting yang juga menjadi concern dan perhatian Muhammadiyah," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. Adapun Muhadjir merupakan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan periode 2015-2020.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyebutkan calon wakil presidennya Ma’ruf Amin, merupakan sosok yang memiliki pengetahuan luas di bidang ekonomi. Salah satunya dibuktikan saat Ma’ruf Amin dikukuhkan sebagai profesor, pidato pengukuhannya berkaitan dengan arus ekonomi baru Indonesia.
"Artinya beliau sangat mengetahui ekonomi," kata Jokowi dalam sambutan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, sebelum pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024, Jumat, 10 Agustus 2018. Bersama dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, Jokowi menyatakan ingin tetap istiqomah dalam upaya menuju Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
"Beliau memiliki pandangan yang sama dengan kita, dengan saya, bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, kita harus mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan dengan memperkuat ekonomi umat," kata Jokowi.
BISNIS