TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini membawa berkah bagi usaha penukaran uang asing atau money changer. Pengunjung beramai-ramai menukarkan mata uang asing miliknya. Salah satunya di gerai Dollarindo cabang Melawai, Jakarta Selatan.
Ginting, salah satu pegawai Dollarindo, mengatakan jumlah pengunjung yang menukarkan uangnya ke rupiah meningkat sejak Senin, 7 Mei 2018. Hari itu, pengunjung berbondong-bondong menjual mata uang dolar AS-nya akibat kurs jual rupiah di perbankan telah menembus level Rp 14 ribu per dolar AS.
Baca: Ekonom Ini Sebutkan Perbedaan Kondisi Rupiah Sekarang dengan 1998
“Traffic (pengunjung) naik terus sejak seminggu ini, dari saat open rate USD Senin lalu kurang lebih mencapai Rp 14 ribu,” kata Ginting kepada Tempo, Kamis, 10 Mei 2018.
Tren peningkatan penukaran itu, kata Ginting, kerap terjadi saat nilai tukar rupiah terpuruk. Pada periode tersebut, pengunjung yang menukarkan mata uang asingnya bisa mencapai lebih dari 100 orang. “Kalau rate-nya sedang stabil, enggak sampai 100 orang yang menukar,” kata Ginting.
Menurut Ginting, perbandingan jumlah transaksi jual dan beli valuta asing cukup tinggi, yakni 70 persen jual dan 30 persen beli. Hari ini saja, kata Ginting, jumlah dolar AS yang telah dijual mencapai US$ 30 ribu atau setara dengan Rp 422,4 juta.
Ginting menceritakan, selama bekerja di money changer, setiap kali ada kejadian pelemahan rupiah, para pemilik mata uang asing berbondong-bondong menukarkan uangnya. "Mereka (pengunjung) yang punya simpanan mata uang asing pasti ramai menjualnya,” ucapnya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta kemarin sore bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp 14.073 per dolar AS. Sebelumnya rupiah diperdagangkan sebelumnya di level Rp 14.043 per dolar AS.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 9 Mei 2018 mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 14.074 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.036 per dolar AS. Jika dibandingkan dengan asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018, kurs rupiah saat ini sudah melampaui angka yang dipatok pemerintah sebesar Rp 13.400 per dolar AS.