TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 8 Mei 2018. Rupiah ditutup terdepresiasi 0,36 persen atau melemah 51 poin di level Rp 14.052 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di zona merah pada kisaran Rp 14.000-14.053 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka di level Rp 14.004 per dolar AS. Angka itu melemah tiga poin dari penutupan perdagangan sore kemarin di level Rp 14.001 per dolar AS.
Baca: Dolar Terus Menguat, BKPM Siapkan Strategi Jaga Target Investasi
Sementara kurs rupiah menyentuh level Rp 14.036 per dolar Amerika Serikat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa, 8 Mei 2018. Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp Rp 14.036 per dolar AS, terdepresiasi 80 dari posisi Rp 13.956 pada Senin, 8 Mei 2018.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi nilai tukar atau kurs rupiah akan terus terdepresiasi hingga akhir Mei 2018. “Range USDIDR di kisaran Rp 14.000-14.200 per Dolar AS hingga akhir Mei 2018,” ujar Bhima saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Mei 2018.
Prediksi tersebut, ujar Bhima, salah satunya berdasarkan karena spekulasi investor sehubungan kemungkinan kenaikan Fed rate pada rapat Federal Open Market Committee atau FMOC Juni mendatang, setelah pengumuman data pengangguran AS sebesar 3,9 persen, terendah bahkan sebelum krisis 2008.
Bhima menjelaskan spekulasi ini yang membuat dolar AS menguat dan capital outflow di pasar modal mencapai Rp 11,3 triliun dalam satu bulan terakhir. Spekulasi pasar menjelang rapat Fed membuat sentimen investasi di negara berkembang, khususnya Indonesia, menurun,” ujarnya.