TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, 14 Maret 2018, menguat delapan poin menjadi Rp 13.723 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.731 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Yulia Safrina di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018, mengatakan dolar AS sedang berada dalam tekanan menyusul kekhawatiran ketidakstabilan politik setelah pemecatan mendadak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson.
"Trump memecat Tillerson, menggantikannya dengan direktur Central Intelligence Agency (CIA) Mike Pompeo. Kabar itu menggerogoti kepercayaan investor terhadap mata uang AS," katanya.
Baca juga: Menteri Darmin Sebut Pergerakan Rupiah Belum Mengkhawatirkan
Ia menambahkan, data inflasi di Amerika Serikat yang cenderung melambat turut mempengaruhi pergerakan dolar AS. Angka inflasi AS pada Februari 2018 sebesar 0,2 persen atau lebih kecil setelah lonjakan yang dicatatkan pada Januari 2018 yang sebesar 0,5 persen. Secara tahunan, inflasi AS tercatat 2,2 persen atau lebih tinggi dari 2,1 persen di bulan sebelumnya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan rendahnya inflasi di Amerika Serikat meredakan kekhawatiran bahwa suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed, akan naik lebih dari tiga kali.
Ia menambahkan, sentimen dari dalam negeri mengenai neraca perdagangan yang diprediksi tetap defisit namun lebih kecil dibandingkan sebelumnya turut menjaga pergerakan rupiah.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 14 Maret 2018, mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.739 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.757 per dolar AS.
ANTARA