TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendorong lingkungan pondok pesantren memanfaatkan aplikasi financial technology atau fintech. Hal itu bertujuan menumbuhkan semangat santri berwirausaha atau santripreneur, terutama dalam skala industri kecil dan menengah (IKM).
"Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi mobile karya anak bangsa dengan nama Mobile Fintech and Commerce Nurul Iman," ujar Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 15 Januari 2018.
Baca: OJK Terbitkan Aturan Fintech Semester Pertama Tahun Ini
Direktorat Jenderal Industri Kecil-Menengah Kementerian Perindustrian meluncurkan aplikasi mobile itu di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Bogor, Minggu, 14 Januari 2018. Dalam peluncuran itu, para santri di pondok pesantren tersebut juga akan diberikan Kartu Pesantren Industri bernama Kartu Santri Nurul Iman sebagai kartu pintar yang multifungsi. "Dengan sistem ini, santri dipermudah dalam bertransaksi belanja di toko ataupun koperasi pesantren," ucapnya.
Gati menuturkan, selain dapat digunakan sebagai kartu tabungan dan identitas, Kartu Pesantren Industri dapat dipakai sebagai kartu presensi santri. Menurut dia, dengan sistem ini, keamanan santri dalam bertransaksi akan terjaga dan transparan. "Serta mempermudah mengelola sistem pendataan database di pesantren," ujarnya.
Selain itu, keuntungan penggunaan aplikasi Mobile Fintech serta Kartu Pesantren Industri adalah dapat digunakan untuk mendukung biaya operasional di pondok pesantren. "Seperti pembayaran listrik, kesehatan santri, operasional pendidikan, serta pengembangan industri dan wirausaha," tutur Gati.
Pemerintah gencar melaksanakan program santripreneur sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penyediaan lapangan kerja di daerah atau desa. Pondok pesantren dinilai memiliki potensi besar menciptakan wirausaha industri baru, khususnya yang bergelut di sektor IKM.
Sebelumnya, pemerintah memiliki dua model, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi, sebagai penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren. Sebagai proyek percontohan tahun 2017, santripreneur telah dilaksanakan di Jawa Timur, tepatnya di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, dan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.