TEMPO.CO, Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka pada level 6.366,083, menguat 0,16 persen dari penutupan perdagangan 29 Desember 2017. Pembukaan perdagangan saham hari ini, Selasa 2 Januari 2017, dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Simboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.
Pada penutupan perdagangan 2017, IHSG mencetak rekor di level 6.355,65, naik 0,66 persen atau 41,608 poin dari penutupan hari sebelumnya. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.328,391 dan 6.301,127. Sementara resistance pertama dan kedua berada pada level 6.375,620 dan 6.395,585.
"Terlihat beberapa pola white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.376 dan 6.396," ujar Nafan.
Nafan menyebut ada sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, di antaranya sebagai berikut.
ASRI. Indikator MACD membentuk pola golden cross di area negatif dan terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada level 350-360, dengan target harga secara bertahap di level 374 dan 412.
BNLI. Sebelumnya, indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif dan saat ini terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada level 615-625, dengan target harga secara bertahap di level 650, 665 dan 695.
DILD. Indikator RSI menunjukkan jenuh jual dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada level 346-352, dengan target harga secara bertahap di level 368, 378 dan 404.
HRUM. Pergerakan harga mulai membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. Selain itu, indikator MACD menunjukkan pola golden cross di area negatif. Akumulasi Beli pada level 2.030-2.060, dengan target harga secara bertahap di level 2.200, 2.400, 2.510 dan 2.750.
ITMG. Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada area level 20.400-20.775, dengan target harga secara bertahap di level 21.400, 22.150, 22.950 dan 24.775.
TKIM. Harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada level 2.860-2.940, dengan target harga secara bertahap di level 3.140 dan 3.310.