TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, mengatakan proteksi berupa asuransi kesehatan sangat penting. Alasannya, manusia tidak bisa memperkirakan kapan akan sakit bahkan meninggal. "Padahal kedua hal itu pasti terjadi," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 25 November 2017. Oleh karena itu, kata dia, mau tidak mau masyarakat harus membeli asuransi.
Asuransi bakal menjadi semakin penting manakala kita telah menanggung orang lain, misalnya telah menikah. Ketika telah menanggung orang lain, sakit atau meninggal bakal menimbulkan permasalahan lantaran tidak ada yang menanggung jiwa kita. "Jangan sampai ketika menanggung orang lain dan terjadi apa-apa, orang lain jadi ikut menanggung."
Baca: Tip Memilih Asuransi agar Tak Kecewa
Umumnya, kata Eko, masyarakat pasti telah memiliki proteksi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Namun, meski telah ada jaminan dari BPJS Kesehatan itu, tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat masih perlu membeli asuransi tambahan. "Apakah cukup pakai BPJS ya tergantung. Kalau dirasa sudah cukup, tidak perlu beli lagi," tuturnya.
Eko berujar tambahan asuransi itu tergantung dari kebutuhan masing-masing, yang bisa dihitung dengan melihat standar rumah sakit yang dituju nasabah. Paling mudah, lihat rumah sakit yang terdekat dari rumah. Lantas lihat biaya yang dibutuhkan untuk kamar dan fasilitas yang dibutuhkan. "Kalau ternyata terpenuhi oleh BPJS Kesehatan, ya sudah enggak harus beli asuransi."
Untuk biaya yang perlu disisihkan, kata Eko, cukup 10 persen saja dari penghasilan bulanan. Asal, dia mendaftar sedini mungkin, sehingga perusahaan asuransi menganggap risikonya masih rendah. "Jangan pas udah risiko tinggi baru buat asuransi, pasti tinggi (tanggungan klaim yang harus dibayar)."
Eko juga meyakinkan bahwa asuransi pasti bakal membayar klaim yang diajukan, bila syarat-syaratnya sudah lengkap. Menurut dia, kasus sulit klaim yang kerap beredar di media terjadi lantaran nasabah belum mengetahui atau tidak memenuhi syarat yang ditetapkan. "Dia enggak baca. Ketika klaim mengaku tidak dibayar, padahal syaratnya memang enggak masuk," ucapnya.