TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penolakan klaim nasabah oleh perusahaan asuransi Allianz Indonesia berbuntut panjang. Allianz pun dilaporkan ke polisi oleh dua nasabahnya.
Sebelum membeli polis asuransi, masyarakat sebaiknya mengerti betul produk yang ditawarkan. Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia Philippe Danielski membagi tip memilih asuransi yang tepat agar nasabah tidak kecewa. "Pertama, pilih perusahaan yang keuanganya stabil. Sebab, keuangan stabil berdampak pada kepercayaan dalam klaim," katanya di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.
Menurutnya, di Indonesia banyak terjadi bencana yang tidak terduga, seperti gempa bumi dan banjir, yang berpotensi mengancam jiwa manusia. Dengan memilih asuransi yang tepat, masyarakat bisa mendapatkan biaya pertanggungan atas musibah tersebut.
Untuk keuangan, Zurich mencatat mempunyai aset Rp 600-900 miliar. "Dengan modal keuangan yang kuat, klaim pasti tidak akan bermasalah," ujarnya.
Selain itu, Danielski menyarankan masyarakat memilih hal apa yang ingin dilindungi. Sebab, banyak masyarakat yang menjadi nasabah, tapi tidak paham dengan detail yang dijangkau asuransi.
"Jangan sampai kalau terjadi gempa bumi, kebakaran, atau banjir yang menimpa rumah, hanya beberapa item yang di-cover," ujarnya. "Makanya pahami detailnya."
Selain itu, nasabah asuransi harus memahami poin-poin perjanjian. Jadi jangan tergoda premi murah bulanan asuransi tanpa mengetahui poin-poin perjanjian. Sebab, ada nasabah yang kecewa begitu tidak mendapatkan klaim asuransi karena tidak ada di poin perjanjian.
Zurich sendiri mempunyai poin perjanjian akan memberikan voucher Rp 250 ribu jika ada kesalahan atau keterlambatan dari poin-poin perjanjian. "Misalnya, kalau asuransi kendaraan, kami janjikan datangkan derek dalam waktu dua jam, dan (jika) kendaraan terlambat, kami akan berikan voucher Rp 250 ribu untuk nasabah," ucapnya.
Terakhir, kata dia, nasabah harus memperhatikan betul-betul asuransi apa saja yang dipertanggungkan kepada mereka. "Menawarkan apa yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk ikut dalam asuransi," tuturnya.
IMAM HAMDI