TEMPO.CO, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk bakal menambah portofolio perusahaan di bidang jalan tol. Rencananya, perseroan menggarap tiga sampai empat jalan tol.
"Ada tiga sampai empat proyek jalan tol lagi akan kami kerjakan," ujar Direktur Operasi Nusantara Infrastructure Danni Hasan di Jakarta Convention Center, Rabu, 8 November 2017.
Dari empat proyek yang direncanakan, satu proyek telah memasuki tahapan groundbreaking. Proyek yang dimaksud adalah pembangunan jalan tol layang Andi Pangerang Pettarani, yang menghubungkan Bandar Udara Sultan Hasanuddin dan Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.
Danni memperkirakan dana yang digelontorkan untuk proyek jalan tol layang itu sebesar Rp 2,5 triliun. Kalau secara keseluruhan sebanyak empat proyek, dia menyebut anggarannya sekitar Rp 9-10 triliun. Namun dia enggan membeberkan titik yang diincar untuk tiga proyek sisanya.
Untuk mewujudkan targetnya, Nusantara menjalin kerja sama dengan perusahaan jalan tol asal Filipina, Metro Pacific Tollways Corporation. Perusahaan itu tercatat telah mengoperasikan hampir 200 kilometer jalan tol di Filipina serta sekitar 120 kilometer di Vietnam dan Thailand.
MPTC membeli secara tidak langsung 6,6 miliar lembar saham atau setara dengan 43,3 persen dari semua saham yang dikeluarkan Nusantara Infrastructure dari PT Matahari Kapital Indonesia. Pembelian saham oleh MPTC dilakukan melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia dengan nilai pembelian total sekitar US$ 132 juta.
Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) adalah salah satu anak usaha dari Metro Pacific Investments Corporation (MPIC). MPIC merupakan perusahaan holding investasi dan infrastruktur terkemuka di Filipina dengan kapitalisasi pasar 212,38 miliar peso Filipina atau sekitar Rp 56 triliun.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure Muhammad Ramdani Basri mengatakan langkah kerja sama itu ditempuh untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur dalam negeri.