Rupiah Terus Melemah, Ditutup di Level Rp16.291 per Dolar AS

Selasa, 11 Juni 2024 20:13 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks dolar AS ditutup menguat dan memukul nilai tukar rupiah dalam penutupan perdagangan Selasa, 11 Juni 2024. Nilai tukar rupiah melemah 8 poin ke level Rp16.291 per dolar AS. Pada perdagangan Senin kemarin, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.282.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan mata uang AS didukung oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi setelah data pekerjaan domestik yang menguat pada akhir pekan lalu. Hal ini, kata dia memicu turunnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Fed tahun ini.

Mengutip Reuters, ekonom memperkirakan inflasi harga konsumen AS akan turun menjadi 0,1 persen dari 0,3 persen pada bulan lalu. Kemudian, tekanan harga inti bulan ini akan tetap stabil pada kisaran 0,3 persen.

"Diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan pada akhir pertemuan kebijakan dua hari The Fed yang berakhir pada Rabu. Namun, para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka. Pasar saat ini memperkirakan hanya pemotongan sebesar 37 basis poin pada bulan Desember," kata Ibrahim.

Dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diperkirakan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2024 yang mencapai 233,9 atau secara tahunan tumbuh 4,7 persen. "Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam daya beli masyarakat dan juga efektivitas kebijakan ekonomi, didorong oleh subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori."

Advertising
Advertising

Secara bulanan, penjualan eceran Mei 2024 diprakirakan terkontraksi 1 persen. Hal ini sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. "Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori, serta bahan bakar kendaraan bermotor," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Selasa, 11 Juni 2024.

Pada April 2024, IPR tercatat mencapai 236,3 atau mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen secara tahunan. Namun, kontraksi lebih dalam tertahan oleh kelompok suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor yang mencatatkan pertumbuhan positif.

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 0,4 persen. Hal ini utamanya didorong oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan kegiatan masyarakat saat HBKN Idul Fitri.

Pilihan Editor: Rupiah Diperkirakan Melemah hingga Rp16.330 per Dolar AS

Berita terkait

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

Rupiah sore ini ditutup melemah tipis, besok bakal bergerak fluktiatif cenderung menguat

Baca Selengkapnya

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

8 hari lalu

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

Bank Indonesia (BI), Bank of Korea (BOK), dan Kementerian Keuangan Korea menyepakati kerangka kerja sama Local Currency Transaction (LCT).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sore Ini, Analis Prediksi Pelemahan Berlanjut Sampai Pekan Depan

8 hari lalu

Rupiah Melemah Sore Ini, Analis Prediksi Pelemahan Berlanjut Sampai Pekan Depan

Rupiah pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif, cenderung melemah

Baca Selengkapnya

BI dan Kemenkeu Beda Proyeksi Kurs di RAPBN 2025, Ekonom: Satu Moneter, Satu Fiskal

9 hari lalu

BI dan Kemenkeu Beda Proyeksi Kurs di RAPBN 2025, Ekonom: Satu Moneter, Satu Fiskal

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, perbedaan proyeksi nilai tukar rupiah antara BI dan Kemenkeu wajar karena BI memandang dari sisi moneter, sedangkan Kemenkeu dari sisi fiskal.

Baca Selengkapnya

Analis: Rupiah Besok Bergerak Fluktuatif, Ditutup Menguat di Rp 15.350 hingga Rp 15.460

9 hari lalu

Analis: Rupiah Besok Bergerak Fluktuatif, Ditutup Menguat di Rp 15.350 hingga Rp 15.460

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif esok hari.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Jadi Rp 15.423,5 per Dolar AS Sore Ini

9 hari lalu

Rupiah Melemah Jadi Rp 15.423,5 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah sore ini ditutup melemah tipis 1,5 poin di level Rp 15.423,5 per US$.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin Bulan Depan, Ini Sebabnya

9 hari lalu

Bos BCA Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin Bulan Depan, Ini Sebabnya

Direktur BCA Haryanto T. Budiman memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada September 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik Tipis Seiring Gangguan Pasokan di Libya

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik Tipis Seiring Gangguan Pasokan di Libya

Harga minyak dunia naik tipis dalam perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Disinyalir Menurun, Apa Saja Faktornya?

10 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Disinyalir Menurun, Apa Saja Faktornya?

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat adalah harga barang dan jasa. Apa faktor lainnya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kaesang Pernah Dapat Jutaan Dolar AS untuk Modal Bisnis? 1.000 Pengemudi Ojol Geruduk Istana Negara Hari Ini

10 hari lalu

Terpopuler: Kaesang Pernah Dapat Jutaan Dolar AS untuk Modal Bisnis? 1.000 Pengemudi Ojol Geruduk Istana Negara Hari Ini

Koordinator MAKI Boyamin Saiman adukan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, atas dugaan gratifikasi ke KPK.

Baca Selengkapnya