Terpopuler Bisnis: Janji Prabowo Kejar Pertumbuhan Ekonomi Delapan Persen Pakai Cara Jokowi Dianggap Mimpi, Jokowi Bantah Politisasi Bansos

Reporter

Tempo.co

Editor

Khairul anam

Minggu, 4 Februari 2024 06:00 WIB

Presiden Joko Widodo membagikan kaos kepada warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada hari Sabtu, 3 Februari 2024, dimulai dari berita Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono yang menyebut kalau janji Prabowo Subianto tumbuhkan ekonomi delapan persen pakai cara Jokowi seperti pungguk merindukan bulan.

Berita terpopuler kedua ada soal Presiden Joko Widodo yang membantah telah mempolitisasi bantuan sosial untuk memenangkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.

Berita ketiga ada soal pengganti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero) yang mundur usai resmi mendukung dan berkampanye untuk calon presiden Ganjar Pranowo.

Selanjutnya ada berita tentang perusahaan pinjaman online (pinjol) Danacita yang mengaku tidak pernah memaksa mahasiswa menggunakan pinjaman dari mereka untuk membayar uang kuliah.

Terakhir, ada berita tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengaku mendukung Prabowo karena hanya 02 yang mau melanjutkan program hilirisasi pemerintah saat ini.

Advertising
Advertising

Prabowo janjikan pertumbuhan delapan persen pakai cara Jokowi...

<!--more-->

1. Prabowo Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Pakai Cara Jokowi, Ekonom: Bagai Pungguk Merindukan Bulan

Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono buka suara perihal janji Capres Prabowo Subianto melambungkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen. Bagi Yusuf, janji tersebut bukan terdengar seperti visi, melainkan mimpi. "Menurut saya, lebih merupakan mimpi, daripada visi," katanya kepada Tempo, dikutip Jumat, 2 Februari 2024.

Terlebih, dengan cara melanjutkan fondasi Presiden Jokowi sebagai pijakan. Yusuf menilai bahwa dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini, target pertumbuhan 6 persen saja sudah merupakan target optimistis. Sementara target 7 perlu perubahan dan strategi besar yang baru. Kemudian jika pasang target 8 persen, perlu strategi besar baru plus usaha ekstra untuk mencapainya.

"Jika menjanjikan pertumbuhan 8 persen hanya bermodal melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya, menurut saya itu target yang sangat tidak realistis. Terlebih lagi menjanjikan pertumbuhan double digit," tutur dia.

Baca selengkapnya di sini.

2. Bantah Politisasi Bansos untuk Prabowo-Gibran, Jokowi: Sudah Disetujui DPR, Bukan Keputusan Sendiri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan mempolitisasi bantuan sosial (bansos) yang didanai oleh duit negara, untuk menguntungkan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya. Menurutnya, penyaluran bansos, termasuk bantuan beras yang sudah disalurkan sejak September 2023, merupakan langkah pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga pangan yang melanda hampir semua negara.

“Ya, itu yang pertama kita tahu ada kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia saja,” tutur Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 3 Februari 2024.

Selain bantuan beras, menurut Jokowi, bansos juga diberikan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk memperkuat daya beli masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. Jokowi kembali menyebut, fenomena iklim El Nino dan kekeringan panjang berdampak pada kenaikan harga pangan global.

Baca selengkapnya di sini.

Ahok mundur, siapa penggantinya?...

<!--more-->

3. Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Kapan Ada Penggantinya?

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara ihwal pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari posisi Komisaris Utama atau Komut PT Pertamina (Persero).

Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, lewat pesan tertulis. Arya enggan menjawab kapan ada rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mengangkat komisaris baru pengganti Ahok.

"Kita lihat saja nanti," ujar Arya kepada Tempo, Jumat malam, 2 Februari 2024.

Baca selengkapnya di sini.

4. Danacita: Kami Tidak Memaksa Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjaman

PT Inclusive Finance Group atau Danacitamenanggapi soal kesimpangsiuran informasi yang beredar terkait kehadirannya sebagai pemberi layanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.

Melalui kesepakatan kerja sama dengan kampus, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Direktur Utama PT Inclusive Finance Group atau Danacita, Alfonsus Wibowo, mengatakan pihaknya hanya berperan sebagai satu solusi alternatif pembayaran biaya pendidikan.

"Yang pasti, kami tidak memaksa mahasiswa dan kami tidak mengharapkan kampus mitra kami untuk memaksa mahasiswa," ujar Alfonsus dalam acara Media Briefing di Hotel Des Indes, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.

Baca selengkapnya di sini.

5. Dukung Prabowo, Luhut Klaim Hanya 02 yang Mau Lanjutkan Hilirisasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, dirinya pernah berdiskusi untuk menawarkan program hilirisasi hasil tambang kepada semua calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Namun, kata Luhut, hanya Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang merespons tawaran diskusi soal hilirisasi itu.

"Diskusi ini (hilirisasi) yang saya bawa, saya tawarkan beberapa kepada Calon Presiden-Calon Presiden itu, dan Wakil Presiden. Tapi yang merespons sangat positif dan langsung juga dengan langkah-langkah dia adalah Pak Prabowo," ujar Luhut dalam keterangannya di akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dikutip pada Sabtu, 3 Februari 2024.

Luhut menyebut, Prabowo merespons tawaran Luhut dengan mengirimkan timnya untuk berdiskusi dengan Luhut. Setelah diskusi, kata Luhut, Prabowo setuju untuk melanjutkan hilirisasi, khususnya pada komoditas rumput laut. "Ini saya pikir perlu Presiden yang paham dengan ini, dan mampu melakukan ini. Jangan pula nanti ubah, ganti yang lain, mengganti lagi," kata Luhut.

Baca selengkapnya di sini.

Berita terkait

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

14 menit lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

2 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

3 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

3 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

3 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

4 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

8 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

16 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

17 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

18 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya