TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara ihwal pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari posisi Komisaris Utama atau Komut PT Pertamina (Persero).
Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, lewat pesan tertulis. Arya enggan menjawab kapan ada rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mengangkat komisaris baru pengganti Ahok.
"Kita lihat saja nanti," ujar Arya kepada Tempo, Jumat malam, 2 Februari 2024.
Dia menjelaskan pihaknya telah mendapatkan informasi mengenai pengunduran diri Ahok dari Komut Pertamina. Arya menyebut pengunduran diri itu telah resmi semenjak ada surat dari Ahok.
"Resmi (mengundurkan diri) pada saat sesuai suratnya. Enggak perlu nunggu RUPS," tutur Arya.
Sebelumnya, Ahok telah mengkonfirmasi pengunduran dirinya dari posisi Komut Pertamina. "Ya, betul (telah mundur)," kata dia kepada Tempo, Jumat malam.
Ahok menjelaskan dirinya telah mengundurkan diri dari posisi Komut Pertamina terhitung per 2 Februari 2024. Ke depan, dia akan fokus mengkampanyekan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo - Mahfud Md.
Pada 26 Januari 2024 lalu, Tempo sempat menanyakan alasan Ahok belum mundur dari Komut Pertamina, meski sudah mendukung Ganjar dan Mahfud. Kala itu, Ahok beralasan karena tidak ditugaskan ikut kampanye.
Jika ditugaskan ikut kampanye, dia akan mundur dari jabatannya. "Iya, pasti akan disiplin ikut (kampanye dan mundur dari jabatan)," tutur Ahok.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Panen Pujian