TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, dirinya pernah berdiskusi untuk menawarkan program hilirisasi hasil tambang kepada semua calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Namun, kata Luhut, hanya Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang merespons tawaran diskusi soal hilirisasi itu.
"Diskusi ini (hilirisasi) yang saya bawa, saya tawarkan beberapa kepada Calon Presiden-Calon Presiden itu, dan Wakil Presiden. Tapi yang merespons sangat positif dan langsung juga dengan langkah-langkah dia adalah Pak Prabowo," ujar Luhut dalam keterangannya di akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dikutip pada Sabtu, 3 Februari 2024.
Luhut menyebut, Prabowo merespons tawaran Luhut dengan mengirimkan timnya untuk berdiskusi dengan Luhut. Setelah diskusi, kata Luhut, Prabowo setuju untuk melanjutkan hilirisasi, khususnya pada komoditas rumput laut. "Ini saya pikir perlu Presiden yang paham dengan ini, dan mampu melakukan ini. Jangan pula nanti ubah, ganti yang lain, mengganti lagi," kata Luhut.
Luhut sendiri dalam unggahan di akun Instagramnya sudah mendeklarasikan diri akan memilih Prabowo dalam pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 nanti.
"Saya pribadi memilih Pak Prabowo. Alasan yang sangat sederhana, berkelanjutan dan dia punya spirit NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang bagus," kata Luhut dalam video di akun Instagram @luhut.pandjaitan yang diunggah pada Sabtu dan sudah terkonfirmasi.
Luhut juga diketahui merupakan pembina organisasi relawan Pandawa Lima. Sebelumnya Ketua Umum Pandawa Lima, Letnan Jenderal (Purn) Eko Wiratmoko, mengatakan Luhut menginstruksikan mereka bisa membantu memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 dalam satu putaran pemilihan.
Tak hanya menyebut hanya Prabowo yang mau melanjutkan hilirisasi, Luhut juga mengkritik Capres yang mengusulkan perubahan, tanpa menyebut nama capres yang ia maksud. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah keberlanjutan, bukan perubahan.
"Kalau mau dibongkar lagi kapan mau maju. Ingat bonus demografi hanya berjalan sampai 2030. Setiap tahun kita lengah, setiap tahun kita hilang momentum, dan kita tidak bisa keluar nanti dari midle income trap," katanya.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut hilirisasi tambang dan bisnis tambang dilakukan pemerintah Jokowi secara ugal-ugalan. Karena itu, pihaknya akan mengevaluasi program hilirisasi. Hal itu disampaikan dalam debat Cawapres pada Ahad, 21 Januari 2024.
Cak Imin menilai, hilirisasi yang ugal-ugalan menimbulkan kerusakan lingkungan, kecelakaan kerja yang meningkat, hingga jumlah tenaga asing yang semakin mendominasi. “Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah bisa naik 13 persen. Tinggi sekali, tetapi rakyatnya tetap miskin dan tidak menikmati,” kata Cak Imin.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
Pilihan Editor: Tabungan Orang Kaya Menyusut, Sinyal Ekonomi Memburuk?