TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan mempolitisasi bantuan sosial (bansos) yang didanai oleh duit negara, untuk menguntungkan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya. Menurutnya, penyaluran bansos, termasuk bantuan beras yang sudah disalurkan sejak September 2023, merupakan langkah pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga pangan yang melanda hampir semua negara.
“Ya, itu yang pertama kita tahu ada kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia saja,” tutur Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 3 Februari 2024.
Selain bantuan beras, menurut Jokowi, bansos juga diberikan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk memperkuat daya beli masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. Jokowi kembali menyebut, fenomena iklim El Nino dan kekeringan panjang berdampak pada kenaikan harga pangan global.
“BLT itu karena ada El Nino, kemarau panjang sehingga juga ini untuk memperkuat daya beli masyarakat sehingga diperlukan,” lanjutnya.
Kemudian Jokowi menegaskan bahwa penyaluran bansos telah melalui mekanisme persetujuan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, keputusan tersebut tidak bisa diambil oleh pemerintah secara sendiri.
“Sekali lagi, itu kan sudah lewat mekanisme persetujuan di DPR, APBN itu. Jadi jangan dipikir hanya keputusan kita sendiri. Tidak seperti itu dalam mekanisme kenegaraan kita,” ujar Jokowi.
Jokowi sebelumnya memutuskan untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras hingga Juni mendatang, terutama melalui dua program, yaitu Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Bantuan Langsung Tunai Mitigasi Risiko Pangan (BLT). Namun, bansos pemerintah belakangan ini banyak menimbulkan pertanyaan terkait dugaan politisasi dalam konteks Pemilu 2024, yaitu netralitas aparat dan lembaga negara dalam mendukung proses demokrasi.
Sejumlah menteri yang masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengklaim bansos dari Jokowi dan rakyat yang mendapat bansos mesti berterimakasih pada Jokowi. Dalam kampanye di Makassar, Airlangga selaku Ketua Umum Golkar juga mengatakan hanya pasangan Prabowo-Gibran yang disebut akan melanjutkan program bansos.
ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: Analisis Indostrategic: Mundurnya Ahok dari Komut Pertamina Tak Hadirkan Efek Elektoral, tapi...