Analis: Rupiah Bisa Menguat hingga Rp 14.500 per Dolar AS pada 2024

Selasa, 2 Januari 2024 10:28 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) kemungkinan besar akan berfluktuatif sepanjang tahun 2024.

“Rupiah bisa saja akan menyentuh di level Rp 15.800 per dolar AS, itu level pelemahan ya. Kalau misalnya level penguatannya itu di Rp 14.500 per dolar AS,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Minggu, 31 Desember 2023.

Menurut Ibrahim, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah dapat mengalami penguatan.

Pertama, yakni suatu kemungkinan bahwa bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed bakan akan menurunkan suku bunga. “Ini pun juga di-aamiin-kan oleh beberapa analis,” tuturnya.

Di sisi lain, dia menyebut para Bank Sentral Eropa juga akan mengikuti bank sentral AS yang kemungkinan menurunkan suku bunganya. “Nah ini yang membuat indeks dolar kemungkinan akan kembali ke level-level 98, level terendah sebelum Covid-19,” kata dia.

Advertising
Advertising

Kedua, yakni neraca perdagangan Indonesia yang diklaim masih cukup bagus, harga-harga komoditas masih akan terus mengalami lonjakan. “Dan ini akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menggenjot ekspor komoditas, baik CPO, nikel, timah, bauksit, dan lain lain,” ucap analis itu.

Selanjutnya: Ketiga, adalah gelaran Pemilu 2024. Apabila Pemilu....

<!--more-->

Ketiga, adalah gelaran Pemilu 2024. Apabila Pemilu diselenggarakan dua putaran, kata Ibrahim, maka perputaran uang akan cukup masif.

Perputaran uang yang cukup besar ini nantinya akan memengaruhi konsumsi masyarakat. Nantinya, konsumsi masyarakat berpengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB). “Nah PDB yang cukup bagus nanti juga kemungkinan ditopang oleh data manufaktur di Indonesia yang kemungkinan masih di atas 50,” kata dia.

Ibrahim pun menyoroti cadangan devisa yang masih cukup bagus, sehingga rupiah sepanjang 2024 ini berkisar antara level Rp 14.500 hingga 15.800 per dolar AS.

Sementara dari segi negatifnya, perang yang masih berlangsung di Eropa dan di Timur Tengah dapat menyebabkan perlambatan ekonomi, yang nantinya berujung pada inflasi tinggi.

“Bisa saja bank sentral AS akan kembali mempertahankan suku bunganya, tidak menurunkan suku bunga. Nah ini yang ditakutkan oleh pasar,” kata Ibrahim.

Pilihan Editor: Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.129.000 per Gram

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

11 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

13 jam lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

22 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

1 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

6 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya