Benih bening lobster atau Puerelus sebanyak 14 koli yang diekspor PT ASSR dan PT TAM ke Vietnam melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat, 12 Juni 2020. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga eksportir akan kembali mengirimkan benih bening lobster atau benur ke Vietnam pada Kamis, 9 Juli 2020. Kepala Direktorat Bea dan Cukai Soekarno-Hatta membenarkan informasi itu.
"Saya baru mendapat kabar di sela rapat dari jajaran Bea Cukai kalau ekspor benuh lobster digeser ke tanggal 9," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 7 Juli.
Pengiriman ini merupakan ekspor gagal yang sedianya akan diterbangkan ke Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 17 Juni lalu. Sumber di Kementerian Keuangan mengungkapkan, tiga eksportir di baliknya adalah PT Aquatic SSLautan Rejeki, PT Tania Asia Marina, dan PT Royal Samudera Nusantara.
PT Aquatic akan mengirimkan 43.894 ekor benih, PT Tania Asia sebanyak 82.200 ekor, dan PT Royal Samudera sebanyak 8.025 ekor benih lobster. Total ekspor sebanyak 134.119 itu rencananya dikirimkan pada 17 Juni lalu pukul 16.00 WIB.
Namun, kala itu, Finari mengungkapkan bahwa hingga pukul 15.30 WIB, kelengkapan dokumen ekspor benih lobster belum juga dimasukkan ke sistem. Keterlambatan penyerahan dokumen terjadi karena sertifikat kesehatan baru diserahkan hari itu pukul 15.00 WIB atau sebelum jadwal terbang.
Dikonfirmasi terkait rencana ekspor benur ini, Manajer Operasional PT Aquatic Bahrean Hartoni tidak menjawab. Sedangkan Direktur Utama Royal Samudera, Rendy Mala Bhuana Putra, menolak memberi komentar. "Kami tidak berwenang menjawab. Silakan ditanyakan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.
Adapun ekspor tersebut merupakan kali kedua setelah pengiriman benih lobster itu dilakukan perdana pada 12 Juni 2020. PT Tania Asia Marina dan PT Aquatic tercatat menjadi pengekspor pertama dengan jumlah pengiriman 14 koli.
Majalah Tempo edisi 6 Juli menulis, berdasarkan sumber di KKP, ekspor pada 12 dan 17 Juni tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan ekspor benih lobster. Sebab, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP yang bertugas menerbitkan penetapan waktu pengeluaran benur tidak dilibatkan.
Padahal, dokumen itu akan menjadi basis bagi Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk mengeluarkan izin ekspor. "Semuanya diterabas," kata sumber.
Staf Khusus Kementerian Keuangan sebut bea cukai bukan keranjang sampah, imbas banyak postingan media sosial yang mengeluhkan pajak barang Impor dari luar negeri yang terlalu mahal.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
3 jam lalu
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.
Diprotes karena Bea Masuk Kemahalan, Bea Cukai Jelaskan Prosedur Barang Impor
4 jam lalu
Diprotes karena Bea Masuk Kemahalan, Bea Cukai Jelaskan Prosedur Barang Impor
Bea Cukai jelaskan prosedur pemilahan barang dari luar negeri menurutnya barang yang dicurigai akan masuk jalur merah dan dilakukan pengecekan secara mendetail. Sedangkan, barang yang aman masuk ke jalur hijau dan bisa langsung dikirim ke konsumen.