TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjawab temuan Majalah Tempo terkait munculnya sederet nama kader Partai Gerindra di balik sejumlah eksportir benih lobster. Dia mengatakan, jumlah nama kolega separtainya yang ia kenal di posisi strategis perusahaan tersebut tidak lebih dari lima orang, bahkan hanya dua orang.
“Dihitung yang diceritakan (Majalah Tempo) mungkin tidak lebih dari 5 orang atau hanya dua orang yang saya kenal. Tapi sisanya yang 26, atau 24 orang itu, siapa? Itu orang Indonesia,” tutur Edhy Prabowo dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin, 6 Juli 2020, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kementerian KKP sebelumnya telah memberikan izin ekspor benur kepada 31 perusahaan yang seluruhnya berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer alias CV, dan usaha dagang atau UD. Berdasarkan temuan Tempo, beberapa kader partai diduga menjadi aktor di belakang perusahaan-perusahaan ini.
Pada PT Royal Samudera Nusantara, misalnya, tercantum nama Ahmad Bahtiar Sebayang sebagai komisaris utama. Bahtiar merupakan Wakil Ketua Umum Tunas Indonesia Raya, underbouw Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Tiga eksportir lainnya juga terafiliasi dengan partai yang sama. Muncul pula nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, calon legislator dari Partai Gerindra 2019-2024, dan ayahnya, Hashim Djojohadikusumo untuk perusahaan yang berbeda.