Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

image-gnews
Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Jauhari saat memberikan keterangan  keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih bening lobster alias benur senilai Rp 11,8 miliar ke Singapura oleh dua penumpang pesawat, Senin 9 Oktober 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Jauhari saat memberikan keterangan keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih bening lobster alias benur senilai Rp 11,8 miliar ke Singapura oleh dua penumpang pesawat, Senin 9 Oktober 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng Vietnam untuk membudidayakan benih lobster Indonesia. Ia menilai, ketersediaan benih lobster yang melimpah di Indonesia tidak didukung dengan ekosistem budidaya Tanah Air yang belum terbentuk dengan baik.

"Di Indonesia pesan keramba aja mesti ke Akuatek (di Bandung), cuma itu satu-satunya. Dan itu pasti antre lama," katanya ditemui di kawasan Jakarta, Senin, 29 April 2024.

Penyebab lainnya, ujar Trenggono, soal ketersediaan pakan. Ia mengatakan bahwa nelayan Indonesia yang berbudidaya benih lobster perlu mencari pakan ikan rucah. Sementara kebutuhan pakan pembudidaya lobster di Vietnam sudah tersuplai dengan baik.

"Jadi Indonesia harus bisa setara dengan seperti itu," ucapnya.

Dari segi kebijakan, Trenggono mengakui bahwa tidak bisa mencegah ekspor ilegal benih bening lobster, khususnya ke Vietnam. Meski beberapa kali berhasil menangkap kegiatan ekspor benih lobster, menurut dia, Indonesia lebih banyak kecolongan.

"Kalau kita enggak mampu melakukan (sendiri), memang musti harus kolaborasi, kerja sama," ucapnya.

Dari hasil pertemuannya dengan pemerintah Vietnam, ia menyebutkan sudah ada lima perusahaan dari Vietnam yang bakal berinvestasi untuk budi daya benih lobster di Indonesia. Ia menuturkan bahwa proses kerja sama itu sedang berlangsung dengan membuat budi daya di wilayah dekat Jembrana, Bali.

"Kenapa di situ? Berdasarkan riset mereka mungkin karena arusnya, lebih cocok di situ," ujar Sakti.

Sebab, katanya, budi daya benih lobster ini tidak bisa ditempatkan di sembarang tempat. Hal itu untuk mengoptimalkan tingkat keberhasilan budi daya.

Dengan kerja sama ini, Menteri Trenggono tidak khawatir lagi terhadap persaingan yang muncul dengan Vietnam. Sebab, menurut dia, meski benih lobster melimpah di Indonesia, ia mengakui industri yang belum mendukung menjadi alasan Indonesia tidak bakal mampu menyaingi Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekarang ini kita udah enggak bisa apa-apa kok. Benih lobster lolos terus ratusan juta yang jalan ke sana (Vietnam)," ujarnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan Vietnam untuk urusan budi daya benih lobster ini. Trenggono optimistis dalam 5-10 tahun mendatang Indonesia akan memiliki kemampuan yang setara dengan Vietnam pada hari ini. Hal itu digambarkan dengan kemampuan sektor pemijahan sel alami yang dimiliki Indonesia dengan jumlah besar.

"Benefit (kolaborasi) ini satu, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) meningkat. Bayangkan kalau misalnya 200 juta (benih) yang kita izinkan keluar, kira-kira kita dapat Rp600 miliar (PNBP)," katanya. 

Tak hanya itu, ia mengklaim nantinya hasil dari budi daya dalam negeri bakal menjadi masif dalam lima tahun ke depan.

"Pada saatnya nanti harapan saya budi daya itu akan bergeser, tidak lagi di sana (Vietnam) tapi digeser ke sini (Indonesia)," ujar Trenggono.

Selain itu, lewat kerja sama budi daya benih lobster ini, ia mengatakan bahwa Vietnam bakal mendapatkan status legal dengan sertifikat. Dengan begitu pula, Indonesia mendapatkan pendapatan dari PNBP yang dibayarkan dari ekspor benih ke Vietnam.

"Kita juga akan belajar soal impor teknologi dan impor etos kerja, karena etos kerjanya mereka itu jauh sekali dibandingkan dengan kita," ucapnya. 

Trenggono telah menerbitkan aturan yang membolehkan ekspor benih lobster. Aturan itu mengubah larangan ekspor yang sudah diteken menteri KKP terdahulu, Susi Pudjiaastuti sejak 2015 lalu. Namun hanya investor yang sudah membudidayakan benih di Indonesia yang boleh mengekpos benur ke luar negeri, utamanya Vietnam. 

Pilihan Editor: Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polri dan KKP Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Lobster, Kerugian Negara Ditaksir Rp25 M

1 hari lalu

Konferensi pers tentang penggagalan penyelundupan benih lobster di Jambi senilai Rp 25 miliar. TEMPO/Istimewa
Polri dan KKP Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Lobster, Kerugian Negara Ditaksir Rp25 M

Polisi menangkap tiga orang tersangka penyelundupan benih lobster sejumlah 125.684 ekor dengan nilai Rp 25 miliar.


Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Karawang, Rabu. (ANTARA/Ali Khumaini)
Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

8 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

9 hari lalu

Komandan Pangkalan TNI AL Palembang Kolonel Sandy Kurniawan (Paling kiri) menunjukkan barang bukti upaya penyelundupan 99 ribu lebih Bibit Bening Lobster di Pulau Rimau, Banyuasin. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.


KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

9 hari lalu

ABK Vietnam menunjukan kapal ikan berukuran kecil yang menjadi sasaran penangkapan di perairan Laut Natuna Utana, Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.


KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

10 hari lalu

Anak buah kapal (ABK) kapal asing diamankan Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

13 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

13 hari lalu

Nha Trang tumbuh menjadi destinasi wisata bahari yang diramaikan dengan berbagai festival dan akomodasi yang lengkap. TEMPO/Vietnam National Administration of Tourism
Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.


Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

16 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.