Menteri Keuangan Sri Mulyani mengendarai sepeda Brompton tanpa memegang setang dalam kegiatan sepeda santai saat peringatan Hari Oeang ke-71, pada 28 Oktober 2017 silam. Foto tersebut ramai dibicarakan setelah Menkeu bergurau tentang sepeda lipat dalam skandal Dirut Garuda. Facebook/Kementerian Keuangan RI
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen spesialnya menikmati pemandangan sore di Istana Merdeka, Jakarta, bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato. Potret kegiatan itu ia unggah melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati.
"Jalan sore menikmati pemandangan Istana Merdeka - bersama Menko Perekonomian @airlanggahartarto_official dan Menteri PUPR Pak Basuki Hadimuljono @kemenpupr -Selesai rapat terbatas dengan Presiden dan Wapres membahas Food Estate di Kalimantan Tengah," tutur Sri Mulyani, Rabu, 24 Juni 2020.
Sri Mulyani yang tampak mengenakan batik warna merah muda dipadu celana kain hitam terlihat berpose santai sembari menenteng buku hitam di tangan kiri dan tas berona senada di tangan kanan. Dia juga mengenakan masker batik berwarna gelap, secorak dengan masker yang kerap ia pakai dalam pelbagai acara. Adapun dalam potret yang dibagikan itu, Sri Mulyani terlihat berdiri diapit Airlangga dan Basuki.
Dalam unggahannya, Sri Mulyani mengatakan pemandangan di Istana sangat menyenangkan. "Pemandangan taman Istana Merdeka yang menyenangkan. Bagaimana soremu?" katanya.
Dalam agenda rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sri Mulyani sebelumnya bukan hanya membahas soal food estate di Kalimantan Tengah. Namun, rapat juga membahas penempatan dana pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Sri Mulyani mengumumkan penempatan dana pada Himbara itu sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70 Tahun 2020 tentang Penempatan Dana Pemerintah Di Bank Umum dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan langkah ini ia berharap ekonomi nasional akan kembali bangkit. "Untuk mendukung sektor riil dan memulihkan kesempatan kerja serta mendorong kembali pertumbuhan ekonomi," katanya.
Upaya penempatan dana ini pun terdiri atas beberapa program. Di antaranya akan mendukung sektor kesehatan, UMKM, pemberian insentif dunia usaha dan korporasi, serta dukung sektoral dan daerah.
