TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengusulkan anggaran Rp 8 triliun untuk RAPBN 2021. Usulan itu dilayangkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 5 Juni 2020 melalui surat bernomor B/KU.00/50/M-K-2020.
"Justifikasi kami karena sektor pariwisata sangat terdampak pandemi Covid-19 dan seperti arahan Presiden, pemerintah akan membangkitkan sektor ini di 2021," tutur Wishnutama dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Selasa, 22 Juni 2020.
Wishnutama melanjutkan, Kementerian juga memerlukan anggaran lebih untuk meningkatkan daya saing destinasi dalam merespons kebiasaan baru. Apalagi, Indonesia harus berkompetisi dengan negara-negara lain yang cukup agresif.
Usulan tersebut hampir dua kali lipat dari pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berdasarkan asumsi 2020, Kemenparekraf semestinya hanya memperoleh pagu sebesar Rp 4,1 triliun atau 51,4 persen dari besarnya usulan.
Adapun berdasarkan paparannya, Wishnutama mengatakan tambahan tersebut akan difokuskan untuk pelaksanaan program pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif serta pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Untuk pemasaran, misalnya, Wishnutama menyebut Kementeriannya memerlukan anggaran hingga Rp 1,8 triliun atau naik 35,8 persen dari pagu indikatifnya yang hanya sebesar Rp 653 miliar.
Sementara itu untuk biaya penyelenggaraan kegiatan dan produk wisata, ia mengatakan Kementerian memerlukan dana Rp 1,99 triliun. Angka itu melampaui pagu indikatif yang dipatok Rp 703,7 miliar.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA