Hingga Mei, BRI Berikan Relaksasi Kredit untuk 2,6 Juta Nasabah

Selasa, 16 Juni 2020 15:59 WIB

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) menyelenggarakan program BRIncubator 2019 pada 22 Juli hingga 5Agustus 2019 di kota Jakarta, Sidoarjo, Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah merealisasikan restrukturisasi kredit bagi 2,6 juta debitur yang terdampak Covid-19. Periode pemberian keringanan pinjaman itu terhitung sejak 16 Maret hingga 31 Mei 2020.

"Kami berikan relaksasi kredit dengan total baki debet sebesar Rp 160,5 triliun," tutur Direktur Utama BRI Sunarso dalam webinar, Selasa, 16 Juni 2020.

Berdasarkan catatan BRI, penerima relaksasi kredit didominasi oleh sektor mikro dengan total 1,28 juta debitur. Total baki debet atau saldo pokok dari plafon kredit untuk sektor mikro terdata senilai Rp 60,61 triliun.

Kemudian, relaksasi berupa kredit usaha rakyat (KUR) diberikan kepada 1,23 juta debitur dengan baki debet senilai Rp 21,91 triliun. Selanjutnya, BRI merealisasikan relaksasi kepada segmen retail sebanyak 90 ribu debitur dengan total baki kredit Rp 67,76 triliun.

Adapun di segmen konsumer, BRI memberikan keringanan untuk 30 ribu debitur dengan nilai Rp 8,42 triliun dan di segmen menengah korporasi diberikan kepada

<!--more-->

69 debitur dengan nilai Rp 1,83 triliun. Sunarso meyakinkan bahwa restrukturisasi kredit ini sesuai dengan yang diatur oleh Peraturan OJK (POJK) nomor 11 Tahun 2020.

"Dalam melaksanakan POJK, BRI melakukan langkah-langkah nasabah terdampak, menetaplan kategori nasabah, dan menetapan skema relaksasi yang dibutuhkan," ujarnya.

Sunarso mengakui bahwa pemberian relaksasi kredit akan berdampak terhadap penundaan cashflow atau arus kas, sehingga likuiditas perusahaan menjadi tertekan. Kebijakan tersebut pun bakal mempengaruhi profibillitas lantaran pembayaran bunga oleh debitur tertangguhkan.

Dengan kondisi ini, ia pun mengakui perlu strategi-strategi tertentu untuk mempertahankan agar perusahaan tetap stabil. "Kita punya peluang 50 persen bisa keluar dari sini. Yang perlu dilakukan adalah leadership yang kuat," ucap dia.

Sunarso berencana, seumpama perusahaan tak memperoleh bantuan likuiditas, BRI akan menawarkan utang ke luar negeri. Sunarso mengklaim sudah ada 13 bank yang berkomitmen memberikan bantuan masing-masing sebesar US$ 1 miliar dengan suku bunga 1,9 persen. "Itu untuk cadangan likuiditas," tuturnya.



Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

54 menit lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya