TEMPO.CO, Jakarta - Graha Investama Bersama (GIB) Land membidik kaum urban dengan mengusung proyek properti berkonsep urban heights residences (UHR). Mereka merupakan pasar potensial yang membutuhkan hunian yang baik tapi dengan harga yang terjangkau.
Baca: Penjualan Properti 2017 Tetap Melesat. Apa Penyebabnya?
"Berinvestasi di properti sudah menjadi kebutuhan primer dan menjadi bagian dari biaya operasional (living cost) yang harus dikeluarkan," ucap Hanifa Cokrodiharjo, Presiden Direktur GIB Land dalam keterangan tertulis, Rabu 10 Mei 2017.
Bagi kaum urban atau mereka yang baru menikah dan mulai bekerja, operational expenditure (opex) dan capex (capital expenditure) menjadi salah satu biaya hidup yang harus direncanakan. Menurut Hanifa, hunian dengan konsep urban heights recidences sangat cocok untuk kaum urban.
"Dengan harga yang relatif tidak mahal, kualitas bangunan yang baik, serta fasilitas yang lengkap, dipastikan kehidupan di hunian urban heights residences ini dapat mengefisiensikan opex dan capex," kata Hanifa.
GIB Land sudah membangun hunian berkonsep UHR di kawasan BSD Tangerang. Hunian vertikal yang menyasar kaum urban ini berada di lokasi yang strategis. Letak UHR hanya berjarak sekitar 2 menit dari pintu keluar tol BSD, 10 menit dari BSD business district, 15 menit dari Bintaro Business District, dan 30 menit dari Simatupang business district ini sudah disediakan jalan tol oleh pemerintah pusat/swasta dengan pintu keluar Pamulang-Ciputat serta dapat diakses dari TB Simatupang dan Jakarta Barat.
GIB Land telah mengembangkan aplikasi digital app Urban World di hunian berkonsep UHR tersebut sebagai sarana komunikasi bagi komunitas penghuni apartemen itu. Dengan adanya aplikasi itu, para penghuni apartemen bisa saling sharing kebutuhan. Misalnya bila ada penghuni ingin menuju Jakarta atau tujuan lainnya, bisa menumpang kendaraan dengan tetangganya dengan sharing biaya bensin sehingga lebih efisien.
Baca: Penjualan Properti Naik Tipis di Kuartal I 2017, Ini ...
"Melalui konsep UHR ini kami ingin menghidupkan kembali tradisi saling berbagi yang sudah mulai ditinggalkan karena sikap individualistis," ucap Hanafi.
SETIAWAN ADIWIJAYA