TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Gatot Trihargo, mengatakan ketiadaan direktur operasi di jajaran direksi baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tak melanggar aturan. Aturan yang dimaksud adalah Civil Aviation Safety Regulation (CASR).
Gatot beralasan di bawah Direktur Produksi ada posisi yang disebut chief of maintenance (kepala perawatan) dan chief of operation (kepala operasi). "Nanti pasti yang jadi chiefnya pilot juga, jadi sesuai regulasi CASR," kata Gatot saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Kamis, 13 April 2017.
Gatot menuturkan di dalam CASR 121 poin 59 butir b, memungkinkan penghapusan direktur operasi, karena bisa dilakukan dengan nama yang berbeda. "Kan ada manajer operasi dan sebagainya, bisa dengan nama yang berbeda."
Baca : Jokowi: Sudah Saya Payungi, Investasi Raja Salman Hanya Sedikit
Menurut Gatot hal yang paling utama adalah degree of safety dari perusahaan tetap dijaga. Itulah yang akan menjadi tugas dari chief of maintenance dan chief of operation. "Bagaimana perusahaan bisa jalan dengan degree of safety bisa kami junjung tinggi," tutur dia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Manshury, menjelaskan ketiadaan direktur operasi karena pihaknya menggabungkan fungsi maintenance dan operasi di bawah direktur produksi. "Harapan kami nantinya koordinasi keduanya lebih baik."
Pahala mengungkapkan dengan adanya kedua fungsi chief tersebut masalah mengenai security dan safety menjadi prioritas utama. "Makanya tetap akan ada chief operation dan chief maintenance yang dikoordinasikan direktur produksi."
Dia menjelaskan kedua jabatan itu memiliki lisensi. Posisi chief operation harus memiliki lisensi pilot dan chief maintenance harus memiliki lisensi maintenance. "Regulasinya memungkinkan," tuturnya.
Baca : Pahala Nugraha Mansury, Dirut Baru Garuda Indonesia
Untuk diketahui, rapat umum pemegang saham (RUPS) Garuda Indonesia pada Rabu petang, 12 April 2017 kemarin mengumumkan pergantian direksi di maskapai pelat merah tersebut. Di antaranya Pahala menggantikan Arif Wibowo di posisi direktur utama. Selain itu RUPS juga memutuskan pengangkatan direksi-direksi lain seperti Puji Nur Handayani sebagai Direktur Produksi, Nina Sulistyowati sebagai Direktur Marketing dan Teknologi Informasi, Linggarsari Soeharso sebagai Direktur SDM dan Umum, dan Sigit Muhartono sebagai Direktur Kargo.
DIKO OKTARA