TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia turun pada Senin waktu New York, 27 Maret 2017, atau Selasa pagi WIB, 28 Maret 2017, karena investor tidak yakin apakah produsen utama akan memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan minyak global.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Mei turun US$ 0,24 dan menetap di US$ 47,73 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca:
Awal Pekan, Kurs Rupiah Menguat 17 Poin
Bonus Demografi, Pendapatan per Kapita Bisa Tembus Rp 390 juta
Awal Pekan, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 13.294
Sementara itu patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman Mei turun US$ 0,05 menjadi ditutup pada US$ 50,75 per barel di London ICE Futures Exchange menurut warta kantor berita Xinhua.
Komite menteri-menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya setuju mempertimbangkan perpanjangan kesepakatan pada Minggu, 26 Maret 2017.
Namun para analis mengatakan investor masih ragu mengenai perpanjangan kesepakatan itu karena tidak ada produsen-produsen utama yang telah menyatakan sikap mereka secara jelas.
Jumlah rig pengeboran minyak AS yang lebih tinggi juga menekan harga. Rig Amerika Serikat yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 21 rig minggu lalu dari minggu sebelumnya menjadi 652 rig, level tertinggi sejak September 2015 menurut perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat, 24 Maret 2017.
ANTARA