TEMPO.CO, Jakarta - Senior analis dari Bina Artha Securities Reza Priyambada mengatakan, meski laju dolar AS mencoba menguat, namun tampaknya pergerakan rupiah mencoba mempertahankan tren kenaikannya.
Karena itu Reza memperkirakan pergerakan rupiah pada hari ini cenderung flat seiring beradunya volume beli dan jual. "Tetap cermati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju Rupiah. Terutama jika laju Rupiah lebih memilih untuk melanjutkan pelemahannya," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Senin, 30 Januari 2017.
Reza memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran support 13.368 dan resisten di 13.318.
Kembali menguatnya laju dolar AS seiring dengan rasa optimisme kinerja emiten dan prospek ekonomi AS, berimbas pada sejumlah mata uangnya. Termasuk laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan.
"Kondisi ini paling tidak sudah kami ingatkan sebelumnya, waspada akan adanya potensi pembalikan arah jika skenario penguatan kami tidak terwujud," ucap Reza.
Gebrakan yang dilakukan Presiden AS, Trump, memberikan efek positif pada terapresiasinya dolar AS meski awalnya banyak yang menyangsikan langkah Trump tersebut akan menganggu perekonomian AS, terutama kebijakan proteksionismenya. Rupiah yang minim sentimen pun akhirnya tumbang meski pelemahannya masih terbatas.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada Jumat, 27 Januari lalu, Rupiah ditutup melemah 0,25 persen ke level Rp 13.359 dari hari sebelumnya di Rp 13.325.
DESTRIANITA