TEMPO.CO, Kediri - Otoritas Jasa Keuangan berharap masyarakat memanfaatkan kemudahan akses mendapatkan kredit dari perbankan dan lembaga pembiayaan. Sejak dua pekan lalu pemerintah mengobral kredit hingga miliaran rupiah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang terus merosot.
Kepala Kantor OJK Kediri Bambang Hermanto mengatakan penurunan bunga ini salah satunya diterapkan pada pembayaran uang muka kendaraan bermotor. OJK berharap kebijakan ini bisa segera efektif mendorong pertumbuhan kredit kendaraan tanah air. “Kebijakan ini bersifat sementara,” kata Bambang, Jumat 14 Agustus 2015.
Penurunan pembayaran uang muka atau down payment (DP) yang ditetapkan kepada lembaga pembiayaan ini cukup signifikan, yakni menurunkan DP pembelian kendaraan roda empat dari 25 persen nilai pembelian menjadi 20 persen dan DP kendaraan roda dua dari 20 persen menjadi 15 persen. Targetnya adalah memperbesar kapasitas bank untuk melakukan ekspansi kredit.
Tak hanya itu, masyarakat juga seperti dimanjakan dengan pengucuran kredit Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) dengan nominal hingga Rp 5 miliar dengan penilaian kualitas kredit yang lebih sederhana.
Jika sebelumnya pihak bank hanya menghitung asset dan pendapatan usaha calon debitur, kini prospek usaha juga masuk dalam kriteria penilaian survey.
Kebijakan ini secara otomatis mendorong bank untuk meningkatkan pemberian kredit kepada sektor UMKM.
Bambang menambahkan 35 kebijakan OJK ini terdiri dari 12 kebijakan di sektor perbankan, 15 kebijakan di sektor pasar modal, 4 kebijakan di Industri Keuangan Non Bank dan 4 kebijakan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen. “Kami harap masyarakat memanfaatkan kemudahan ini untuk memperkuat perekonomian riil,” kata Bambang.
Pihak bank pun dituntut melakukan berbagai manuver jemput bola kepada masyarakat. Salah satu langkah yang ditempuh Bank Rakyat Indonesia misalnya, adalah dengan menggenjot program 'Laku Pandai' melalui pengadaan agen lapangan yang bertugas mencari calon nasabah.
Terhitung per bulan Juli 2015 jumlah agen BRI di wilayah Keresidenan Kediri telah mencapai 1.613 orang dengan 34.798 transaksi senilai Rp 37,6 Milyar. Di wilayah Madiun, bank plat merah ini juga merekrut 1.373 agen dengan jumlah transaksi 62.753 senilai Rp 72,7 miliar. “Ägen ini direkrut dari masyarakat biasa untuk memudahkan layanan transaksi keuangan tanpa harus pergi ke kantor bank yang jauh dari rumah,”jelas Bambang.
HARI TRI WASONO