TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya mempunyai stok beras melimpah sampai akhir tahun ini. Bahkan, stok beras lebih 10 ribu ton untuk pasokan warga DKI Jakarta.
"Stok beras kami di Pasar Induk Beras Cipinang ada 45 ribu ton. Sedangkan kebutuhan hanya 35 ribu ton. Sampai akhir tahun stok beras masih sangat cukup," kata Arief, Jumat, 1 September 2017.
Baca Juga:
Ia menuturkan cadangan beras tersebut tersimpan di 108 gudang yang dikelola PT Food Station Tjipinang sebagai Badan Usaha Milik Daerah untuk kebutuhan pangan di DKI Jakarta. Selain itu, pihaknya juga telah mensosialisasikan aturan harga beras eceran tertinggi yang mulai berlaku hari ini.
Pihaknya telah bertemu para pengusaha ritel, mulai dari Alfamidi, Alfamart, Lotte dan lainnya, untuk menjalankan keputusan HET pemerintah. Semua pengusaha ritel mengaku siap untuk menjual beras premium seharga Rp 12.800 per kg. "Di pasar modern yang dijual hanya beras premium dan khusus," ujarnya.
Adapun HET beras yang telah ditetapkan di daerah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi, untuk jenis medium Rp 9.450 per kg, sedangkan yang premium Rp 12.800 per kg.
Sedangkan di Sumatera (selain Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, HET beras medium Rp 9.950, premium Rp 13.300. Untuk di Kalimantan dan Maluku HET beras medium Rp 10.250, premium Rp 13.600. Dari harga yang telah ditetapkan ada perbedaan Rp 800 di Kalimantan dan Maluku untuk beras medium, dengan HET di pulau Jawa.
IMAM HAMDI