TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengevaluasi capaian kedaulatan pangan pemerintah Indonesia tahun ini.
Menurut dia, harga pangan selama lebaran 2017 yang diklaim paling stabil sepanjang 10 tahun terakhir hanya penilaian semu belaka. "Harga pangan cenderung stabil, tapi setelah dibandingkan dengan harga internasional kita masih jauh lebih tinggi," kata Enny di kantornya, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017.
Enny mengatakan harga pangan selama lebaran 2017 juga masih berada di atas harga acuan penjualan konsumen. "Artinya upaya stabilisasi harga belum mampu memulihkan daya beli masyarakat," katanya.
Baca: Harga Pangan Stabil dalam 10 Tahun Terakhir
Berdasarkan hasil pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis terhadap 160 pasar di Indonesia selama periode 9 September 2016 hingga 12 Juni 2017, harga di pasar masih cenderung lebih tinggi dibandingkan harga di pasar.
Data itu menunjukkan harga beras medium lebih mahal 17 persen dari harga acuan. Harga gula pasir lebih mahal 10,1 persen dari harga acuan. Harga daging sapi bahkan lebih mahal 47 persen dari harga acuan. Sedang harga minyak goreng lebih mahal 19 persen.
Enny mengatakan kamuflase stabilisasi harga pangan ini juga terkonfirmasi oleh turunnya daya beli masyarakat. Mestinya, kata dia, jika harga turun daya beli semakin meningkat. Tapi yang terjadi, daya beli masyarakat tahun ini malah turun.
Simak: Menteri Amran Sesumbar Harga Pangan Mulai Stabil
Di Jawa Timur, harga pangan turun tapi penjualan ritelnya paling buruk. "Anjloknya luar biasa. Penjualan tahun ini hanya sampai empat persen," ujar Enny. Padahal tahun sebelumnya penjualan di Jawa Timur mencapai 13 persen.
Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengklaim harga pangan selama puasa dan lebaran tahun 2017 adalah paling stabil sepanjang 10 tahun terakhir.
Data KPPU menyebutkan selama bulan Ramadan dan lebaran 2017, harga gula di pasar-pasar ritel sesuai HET senilai Rp 12.500 per kilogram. Di tahun lalu harganya sempat menyentuh Rp 18 ribu per kilogram. Begitu juga harga minyak goreng yang tetap sesuai HET senilai Rp 11 ribu per kilogram atau bahkan Rp 10 ribu di pasar tradisional.
Untuk minyak kemasan sederhana tahun lalu naik hingga Rp 23 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih yang kualitas medium jenis hunan harganya secara rata di bawah Rp 40 per kilogram.
MAYA AYU PUSPITASARI