Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani: Kuartal I, Bea Cukai Blokir 674 Importir Nakal

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dalam pemusnahan minuman keras dan rokok ilegal di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, 23 Desember 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dalam pemusnahan minuman keras dan rokok ilegal di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, 23 Desember 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan tim reformasi perpajakan telah memisahkan perusahaan dengan reputasi yang baik dengan perusahaan yang dianggap nakal. Bahkan, tim reformasi telah memblokir beberapa perusahaan dengan kategori dengan risiko sangat tinggi (very high risk) dengan tingkat kepatuhan yang rendah.

"Contohnya, importir yang tidak punya NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak) atau importir yang tidak aktif. Pada dasarnya, kami ingin minta kepada pelaku ekonomi untuk lebih formal, patuh, sehingga bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin, 3 April 2017. 

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, menyatakan telah memblokir 674 importir nakal pada kuartal I ini. "Kami rekonsiliasi data PIB (pemberitahuan impor barang) dan SPT (surat pemberitahuan), dua di antara tiga importir yang kami curigai nakal itu memang betul tidak menyampaikan SPT."

Baca : Sri Mulyani : Dana Repatriasi Rp 24,7 Triliun Belum Terealisasi

Pada kuartal II, Bea Cukai akan melanjutkan pemeriksaan untuk 725 importir lain dengan lebih mendetail. Menurut Heru, pemeriksaan akan diperdalam dengan faktur. "Meskipun menyampaikan SPT, kan harus dilihat apakah dengan SPT sama. Misalnya, data PIB harganya Rp 10, normalnya di SPT juga Rp 10. Kalau ternyata tidak sama, kenapa?"

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, Bea Cukai telah memblokir 9.568 perusahaan yang tidak melakukan kegiatan ekspor-impor selama 12 bulan berturut-turut. Bea Cukai pun sudah mencabut izin 50 perusahaan penerima fasilitas gudang berikat dan 88 penerima fasilitas kawasan berikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, menurut Heru, terdapat 308 importir prioritas yang selama ini patuh. Jumlah ini hanya sekitar 1 persen dari jumlah seluruh importir yang mencapai 33 ribu importir. Namun, jumlah PIB dari 308 importir tersebut mencapai 20 persen, bea masuk 22 persen, pajak dalam rangka impor 31 persen, dan jumlah kontainer 25 persen.

Baca : Ikut Pertukaran Data Pajak, Apa Saja Yang Harus Diwaspadai

Sri Mulyani berujar, pemisahan tersebut dimaksudkan agar importir yang telah patuh tidak dirugikan oleh pelaku yang tidak baik karena seluruh importir akhirnya akan dicurigai. "Kalau bisa dipisahkan, yang baik akan mendapat pelayanan yang baik dan tidak dicurigai. Bukannya kami ingin melakukan intimidasi," tuturnya.

Heru menambahkan, Bea Cukai masih memberikan ruang bagi importir yang beritikad baik memperbaiki kepatuhannya. "Kalau mereka tertib administrasi, secara fiskal juga patuh, tentunya diberikan kesempatan untuk melanjutkan bisnisnya. Tapi kalau tidak, ya kami akan penalti terus," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 jam lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.


Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Warung barokah  tempat berjualan  Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang  Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma
Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.


Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?


Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Ma'ruf Amin saat Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.


Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

2 hari lalu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

Staf Khusus Kementerian Keuangan sebut bea cukai bukan keranjang sampah, imbas banyak postingan media sosial yang mengeluhkan pajak barang Impor dari luar negeri yang terlalu mahal.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.


Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.