Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fed Rate Naik, BI Belum Berencana Ubah Bunga Acuan

Editor

Setiawan

image-gnews
TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia belum berencana menaikkan atau menurunkan suku bunga acuannya walaupun kemarin suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate naik. Kepala Kebijakan Ekonomi Moneter BI Dody Budi Waluyo berujar, BI akan tetap mengantisipasi resiko, baik resiko global maupun resiko domestik.

"Kita tetap untuk tetapkan policy rate di posisi yang normal. Rate sekarang di level 4,75 persen cukup memadai. Tekanan inflasi dan tekanan nilai tukar, semuanya calculated," kata Dody dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Maret 2017.

Menurut Dody, BI akan siap di posisi apa pun seandainya terdapat resiko yang memaksa peningkatan atau penurunan suku bunga. "Saat inflasi terganggu, tentu ada stance yang berubah. Tapi, apakah melalui suku bunga? Kami memiliki bauran kebijakan, baik suku bunga, nilai tukar, ataupun makroprudensial," tuturnya.

Dody menambahkan, kenaikan FFR kemarin sudah terkalkulasi para pelaku pasar. Hari ini, rupiah ditutup menguat sekitar 0,12 persen. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga ditutup menguat sekitar 1,5 persen. "Artinya, yang kami khawatirkan bahwa kenaikan FFR akan diikuti pelemahan di negara emerging ternyata tidak terjadi."

Arus modal yang masuk atau capital inflow per 13 Maret lalu, menurut Dody, mencapai US$ 2,1 miliar. Fundamental ekonomi dan suku bunga diferensial juga masih dipandang positif. "Return dari surat berharga masih positif bagi pelaku pasar. Kami berharap, rating agency yang akan datang ke Indonesia akan memperbaiki rating kita."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Dody menuturkan, terdapat beberapa pelaku pasar dan produsen yang mengeluh  bahwa terdapat penurunan beberapa kegiatan ekspor. Penurunan tersebut diharapkan bersifat temporer. "Mudah-mudahan tidak berdampak terhadap aktivitas perekonomian secara keseluruhan," kata Dody.

Untuk kenaikan FFR selanjutnya, Dody memperkirakan, akan kembali terjadi dua kali
hingga akhir 2017. Kenaikan FFR akan dilakukan secara gradual karena masih melihat
arah kebijakan fiskal pemerintah AS. "Ini menenangkan pasar sehingga tidak terjadi
tekanan dan pelemahan di mata uang regional."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

14 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

19 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.