TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 2,9 persen selama 2016. Nilai kredit tersebut meningkat dari Rp 112,5 triliun pada 2015 menjadi Rp 115,7 triliun pada 2016.
President Director Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan, perbankan global mencatat pertumbuhan pinjaman yang kuat yaitu sebesar 20,5 persen. Jumlahnya meningkat dari Rp 21,4 triliun menjadi Rp 25,8 triliun.
Baca : Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi NTT Di Atas Rata-Rata
"Ini sebagai hasil penyelarasan kembali (re-aligning) dan penataan kembali (re-profiling) portofolio yang telah diterapkan bank dalam dua tahun terakhir," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis, 16 Februari 2017.
Taswin mengatakan pertumbuhan pinjaman Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta komersial Maybank masih menjadi tulang punggung. Keduanya menghasilkan pendapatan dengan pertumbuhan 12,3 persen menjadi Rp 51,5 triliun.
Baca : AAJI: Masyarakat Mulai Percaya Terhadap Asuransi
Adapun pinjaman perbankan retail turun 15,1 persen dari Rp 45,2 triliun pada 2015 menjadi Rp 38,4 triliun pada 2016. Penurunan terutama disebabkan perlambatan belanja konsumer.
Sepanjang tahun, Taswin mengatakan posisi likuiditas Bank Maybank menguat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang terkelola dengan sehat. LDR tercatat sebesar 88,9 persen. Sementara Loan-to-Funding Ratio bank sebesar 88,2 persen.
Tingkat NPL konsolidasian Bank sebesar 3,4 persen (gross) dan 2,3 persen (net) pada 2016. Pada tahun sebelumnya, NPL tercatat 3,7 persen (gross) dan 2,4 persen (net).
Taswin mengatakan bank mengurangi beban provisi sebesar 19,4 persen menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan tahun lalu. "Namun bank tetap hati-hati dengan kualitas kredit sehubungan bisnis masih terkena dampak perlambatan ekonomi," kata dia. CAR bank meningkat dari 15,2 persen pada 2015 menjadi 17 persen di 2016 dengan total modal mencapai Rp 21,8 triliun.
Total simpanan nasabah tercatat tumbuh dari Rp 115,5 triliun pada 2015 menjadi Rp 118,9 triliun pada 2016. Rasio CASA (Current Account Saving Account) Maybank mencapai 38,7 persen.
Taswin mengatakan bank terus fokus pada transactional banking, solusi finansial rantai pasok yang kuat, dan fasilitas mobile banking berbasis internet Maybank M2U yang juga memberikan kontribusi yang besar pada posisi likuditas yang meningkat. Untuk memperkuat modal dan likuditas, Bank menerbitkan obligasi subordinasi sebesar Rp 800 miliar dan Sukuk Mudharabah sebesar Rp 700 miliar pada tahun keuangan 2016.
VINDRY FLORENTIN