Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI: Penyaluran Kredit Tumbuh Karena Tiga Faktor Ini

image-gnews
Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi
Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan hasil survei bahwa sebagian industri perbankan meyakini penyaluran kredit dapat tumbuh hingga 13,1 persen (year on year/yoy) pada 2017, setelah pada 2016 industri masih berkutat pada era konsolidasi dan kredit diperkirakan hanya tumbuh sembilan persen.

Survei yang dilakukan terhadap 41 bank umum itu menyebutkan perbaikan penyaluran kredit karena tiga faktor yakni melonggarnya likuiditas perbankan, masih berlanjutnya penurunan suku bunga kredit, dan kegiatan ekonomi yang akan menggeliat, berdasarkan simpulan survei perbankan BI, di Jakarta, Selasa (17 Januari 2017).

Gencarnya penyaluran kredit, menurut BI, karena melonggarnya sikap perbankan dalam memberikan kredit kepada nasabah. Pelonggaran kebijakan kredit itu karena penawaran suku bunga kredit yang rendah, dan menurunnya biaya pencadangan kredit bermasalah.

"Faktor lainnya karena kondisi ekonomi ke depan lebih baik, dan sektor riil yang memerlukan dukungan pembiayaan," tulis survei tersebut. Survei Perbankan BI dilakukan terhadap 41 bank umum dan memiliki 80 persen nilai pangsa pasar kredit secara nasional.

Adapun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), sebagian industri perbankan memerkirakan pertumbuhan simpanan akan menggeliat di awal kuartal I 2017 ini. Hal itu karena suku bunga simpanan dinilai perbankan masih menarik meskipun lebih rendah dibanding 2016.

"Perkembangan DPK ini dipengaruhi oleh suku bunga dana yang meskipun menurunan namun dinilai masih menarik bagi deposan karena didukung oleh pelayanan bank," tulis BI.

Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III yang bermodal Rp5-Rp30 triliun PT. Bank OCBC NISP Tbk mengatakan pertumbuhan kredit pada 2017 memang dapat menyentuh dua digit. OCBC melihat kredit perseroan akan tumbuh di rentang 9-12 persen, setelah pada 2016 realisasi kredit hanya tumbuh delapan persen.

"Pertumbuhan kredit pada tahun ini diharapkan ditopang oleh kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja.

Bank BUKU IV yang bermodal inti Rp30 triliun lebih, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, memprediksi pertumbuhan kredit perseroan tahun ini mencapai sedikitnya 15 persen. Target tersebut tidak berbeda jauh dengan perkiraan realisasi pertumbuhan kredit BRI 2016 yang berada di level 13-15 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kredit BRI juga akan didorong oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang penyalurannya akan digenjot sesuai instruksi pemerintah," tutur Direktur Utama BRI Asmawi Syam.

Beberapa Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) juga mengungkapkan optimisme yang sama. Deutsche Bank AG, perbankan asal Jerman, mengajukan rencana bisnis dengan target pertumbuhan kredit mencapai 10 persen pada 2017. Padahal pada 2016, kredit Deutsche Bank hanya tumbuh lima persen.

Bank asal Amerika Serikat, Citibank atau Citi Indonesia juga menargetkan pertumbuhan kredit di rentang 9-12 persen.

Citi Country Officer & Country Head Citibank, Batara Sianturi, mengklaim tidak akan mengalami kesulitan likuiditas atau pendanaan, untuk mendapat pasokan dana guna mengerek penyaluran kredit hingga dua digit.

Dia menepis kekhawatiran akan kembali terjadinya perang suku bunga antara bank-bank kakap guna menarik dana simpanan masyarakat, terutama dana deposan besar.

"Tidak, kan sudah ada batas (capping) OJK kok," ujar dia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.