TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa atau Rabu pagi waktu Indonesia barat, 16 November 2016, setelah data ekonomi yang keluar dari negara itu lebih baik daripada perkiraan.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Selasa lalu bahwa perkiraan awal penjualan retail AS untuk Oktober naik 0,8 persen daripada bulan sebelumnya menjadi 465,9 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar naik 0,6 persen.
Data penjualan yang positif mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,09 persen menjadi 100,200 pada akhir perdagangan.
Greenback telah meningkat selama lima sesi berturut-turut karena kebijakan-kebijakan ekonomi potensial Presiden AS terpilih Donald Trump mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Analis mengatakan, meningkatnya kemungkinan pemotongan pajak dan serangkaian kebijakan yang secara umum pro-pertumbuhan Trump dibantu dan didukung oleh Partai Republik yang menyapu bersih kursi di kongres, mengangkat spekulasi pasar untuk kebangkitan inflasi, serta lebih banyak kenaikan suku bunga pada masa mendatang.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0720 dolar AS dari 1,0729 dolar AS, dan pound sterling Inggris merosot ke 1,2440 dolar AS dari 1,2491 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7545 dolar AS dari 0,7540 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,13 yen Jepang, lebih tinggi daripada 108,42 yen dalam sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 1,0021 franc Swiss dari 0,9985 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3468 dolar Kanada dari 1,3560 dolar Kanada, demikian dilaporkan Xinhua.
ANTARA