TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta menguat pada Jumat pagi, 30 September 2022. Rupiah menguat 68 poin atau 0,44 persen menjadi di level Rp 15.195 dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp 15.263 per dolar Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menembus Rp 15 ribu masih lebih baik ketimbang negara-negara lain. "Selama periode 2022 hingga hari ini, nilai tukar beberapa mata uang terhadap dolar Amerika mengalami koreksi yang sangat tajam," ujar Sri di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
Sri Mulyani menjabarkan, sejak awal tahun ini hingga kemarin, yen Jepang sudah terdepresiasi 25,8 persen. Kemudian, renminbi Cina 12,9 persen dan Lira Turki mengalami depresiasi 38,6 persen terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.
Tak berbeda dengan negara tetangga, mata uang mereka juga melemah. Ringgit Malaysia, misalnya, terdepresiasi 10,7 persen. Kemudian baht Thailand melemah 14,1 persen serta peso Filipina 15,7 persen. Di antara negara-negara itu, Sri Mulyani mengatakan depresiasi rupiah masih lebih rendah, yakni 6,1 persen.
"Dalam periode yang sama nilai tukar rupiah depresiasi 6,1 persen, jauh lebih rendah dari berbagai mata uang tadi," ujar bendahara negara.
Dengan besaran pelemahan nilai tukar tersebut, Sri Mulyani juga mengungkapkan, inflasi di negara-negara maju yang sebelumnya selalu single digit atau mendekati 0 persen dalam 40 tahun terakhir, sekarang melonjak mencapai dua digit. Bahkan, inflasi di Turki mencapai 80,2 persen dan di Argentina 78,5 persen.
ANTARA | ARRIJAL RACHMAN
Baca juga: Sindiran Jokowi untuk Pejabat: Krisis Malah ke Luar Negeri, Dipamerin di Instagram
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.