TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS ditutup melemah dari level tertinggi tujuh bulan karena data neraca perdagangan Cina memicu kekhawatiran pasar yang sedang mengharapkan kenaikan suku bunga AS akhir tahun ini.
US Dollar Index, yang memantau pergerakan mata uang dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, ditutup melemah 0,46 persen atau 0,45 poin ke posisi 97,516.
Mata uang AS juga jatuh dari level tertinggi dua bulan terhadap yen dan franc Swiss, dua mata uang safe-haven yang menguntungkan di saat tekanan politik atau finansial.
"Penurunan yang signifikan dalam pertumbuhan Cina dapat sekali lagi menggagalkan rencana pemerintah AS untuk menstabilkan kebijakan moneter," kata Boris Schlossberg, direktur strategi valuta BK Asset Management, seperti dikutip Reuters.
"Mungkin masih terlalu dini untuk mempertimbangkan kemungkinan seperti itu, tapi berita hari ini tentu saja mengoreksi dolar AS lebih dalam," ujar Schlossberg.
Ekspor dari Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, turun 5,6 persen dalam mata uang yuan pada September dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor dalam dolar AS turun 10 persen.
Sementara itu, dolar AS melemah 0,5 persen terhadap yen di posisi 103,61 yen per dolar AS setelah mencapai level terkuat sejak akhir Juli lalu.
BISNIS.COM