Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK Akan Revisi Target Pertumbuhan Kredit

image-gnews
ketua OJK Muliaman Hadad menghadiri acara Indonesia Banking Award 2015 di Hotel Kempinsky, Jakarta, 17 September 2015. Juri Indonesia Banking Award 2015 memilih 64 dari 119 bank yang dianggap memiliki kinerja terbaik sepanjang 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
ketua OJK Muliaman Hadad menghadiri acara Indonesia Banking Award 2015 di Hotel Kempinsky, Jakarta, 17 September 2015. Juri Indonesia Banking Award 2015 memilih 64 dari 119 bank yang dianggap memiliki kinerja terbaik sepanjang 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan sedang mengkaji perubahan proyeksi kredit untuk tahun ini. Upaya ini tak lepas dari pertumbuhan kredit yang secara year-to-date masih cukup rendah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan saat ini OJK masih melakukan evaluasi dari rencana bisnis bank (RBB). “Hasilnya baru ada setelah evaluasi rampung akhir bulan ini," ujar Muliaman di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 5 September 2016. Dia juga mengakui, langkah ini sejalan dengan pemangkasan target pertumbuhan kredit yang dilakukan Bank Indonesia.

Pertengahan Agustus lalu, Bank Indonesia memang memutuskan menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit dari sebelumnya 10-11 persen menjadi 7-9 persen. Bahkan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan pertumbuhan kredit secara year-to-date masih di bawah 3 persen. Walaupun begitu, dia yakin perbaikan akan terjadi pada semester kedua. Ini sejalan dengan konsumsi sektor swasta pada semester kedua 2016 yang diprediksi meningkat.

Adapun Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis penggunaan suku bunga acuan baru, 7-Day Repo Rate, juga bisa mengerek pertumbuhan kredit. Penerapan acuan baru itu akan meningkatkan likuiditas perbankan, terlebih aliran modal asing yang masuk Indonesia dalam bentuk investasi portofolio jumlahnya juga sudah meningkat hingga mencapai Rp 115 triliun.

Baca Juga: Kredit Perbankan Diproyeksikan Tumbuh Pada Kisaran 10 Persen

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menuturkan lambatnya pertumbuhan kredit pada tahun ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu penawaran dan permintaan. Di sisi penawaran, bank cenderung mengerem penyaluran kredit karena potensi kenaikan non-performing loan atau kredit macet. Di sisi lain, permintaan belum membaik karena daya beli masyarakat masih rendah. Dengan asumsi itu, Josua mengatakan kenaikan ekonomi pada kuartal kedua lalu yang melebihi 5 persen hanya faktor musiman.

Josua memprediksi, hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit akan berada di posisi 7-8 persen, terlebih pemerintah juga sedang gencar memangkas anggaran yang mengakibatkan belanja pemerintah akan terbatas. “Kalau belanja pemerintah rendah, tentu tak bisa menstimulus konsumsi swasta.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Cina Siap Investasi Industri Tekstil Senilai US$ 100 Juta

Ekonom dari Kenta Institute, Eric Sugandi, justru berpendapat bahwa pertumbuhan kredit pada paruh kedua tahun ini akan lebih baik. Dari sisi permintaan, kredit diprediksi tumbuh positif sejalan dengan peningkatan tumbuhnya optimisme terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

Adapun dari sisi penawaran, adanya kebijakan relaksasi dari bank sentral disebut bisa meningkatkan pertumbuhan kredit. “Namun, karena pertumbuhan kredit lambat di kuartal pertama, untuk full year 2016 saya perkirakan kredit tumbuh di posisi 8-10 persen,” ujarnya. Beberapa sektor yang menurutnya mampu berkontribusi di sisa tahun ini adalah consumer goods atau barang konsumsi dan properti.

FAIZ NASHRILLAH | DESTRIANITA | GHOIDA RAHMAH

Baca juga: Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

9 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 jam lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

25 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.