TEMPO.CO, Jakarta - PT Global Teleshop Tbk (GLOB) berencana mengembangkan usaha lewat e-commerce. "Kami coba sisi online tahun ini," kata Direktur Utama Djoko Harijanto usai Rapat Umum Pemegang Saham di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Djoko menuturkan ada tuntutan dari pemegang saham untuk terus meningkatkan target. Salah satu caranya ialah dengan terjun di e-commerce. "Kami akan coba kerja sama dengan e-commerce yang sudah ada dan media sosial," kata dia.
Namun Djoko tak menyebutkan jumlah modal dan investasi untuk rencananya tersebut. Penjualan online dipilih, menurut Djoko, karena performa outlet Global Teleshop yang kurang produktif. "Kami mencari jalan keluar agar beban perusahaan tidak terlalu berat," kata dia.
Jumlah outlet Global Teleshop mengalami penurunan. Djoko mengatakan saat ini ada 80 outlet di seluruh Indonesia. Padahal September 2015, jumlah outlet Global Teleshop mencapai 116, menurun dari periode yang sama di 2014 yaitu 325 outlet.
Djoko berharap jumlah outlet bisa bertambah tahun ini, meski ia tak secara gamblang menyebutkan target. "Ya nanti ditunggu. Yang jelas revenue harus ditambah," katanya.
Selain revenue, dia berujar perusahaan harus meningkatkan omzet dan efisinesi untuk menghasilkan dividen bagi pemegang saham.
Berdasarkan data September 2015, Global Teleshop mencatat rugi Rp 62,11 miliar. Jumlahnya merosot dibandingkan September 2014 yang untung Rp 99,76 miliar. Pendapatan neto menurun hingga 30,8 persen menjadi Rp 2,17 triliun.
Penurunan keuntungan merupakan imbas dari induk perusahaan yaitu PT Trikomsel Oke Tbk. Trikomsel tidak mampu membayar bunga dua seri obligasi yang jatuh tempo pada November 2015 dan Desember 2015.
Trikomsel juga menunda kewajiban pembayaran utang (PKPU) hingga 60 hari sejak diperpanjang pengadilan pada 18 April 2016. Total nilai tagihan Trikomsel mencapai lebih dari Rp 6 triliun.
VINDRY FLORENTIN