TEMPO.CO, Jakarta - Islamic Development Bank Resident Representative in Jakarta Ibrahim Shoukry mengatakan bantuan yang akan diberikan IDB kepada pemerintah akan berjumlah sekitar US$ 5,2 miliar. Komitmen tersebut akan dituangkan dalam Member Country Partnership Strategy 2016-2020.
"Besok malam, pada saat pembukaan resmi, MCPS 2016-2020 akan dibahas. Semoga kesepakatan itu bisa diumumkan besok sekaligus ditandatangani pada 19 Mei mendatang," kata Ibrahim dalam konferensi pers Sidang Tahunan IDB ke-41 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 16 Mei 2016.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam MCPS 2016-2020 tersebut, pemerintah dan IDB akan berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik dan sosial serta pengembangan industri keuangan Islam yang inklusif. "Dan pengembangan sektor usaha serta pengembangan integrasi regional," tuturnya.
Bambang berujar beberapa proyek yang akan didanai IDB adalah perbaikan kawasan kumuh senilai US$ 365 juta, pengembangan empat universitas dan lembaga pendidikan tinggi Islam senilai US$ 176,5 juta, serta perluasan dan pengembangan jaringan listrik atau transmisi sebesar US$ 330 juta.
Dalam program perbaikan kawasan kumuh, menurut Bambang, IDB akan mendanai program tersebut dengan sistem co-financing bersama World Bank dan Asia Infrastructure Investment Bank. Sedangkan pembangunan empat universitas meliputi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Universitas Malang, Universitas Jember, dan Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
Pada 15-19 Mei ini, Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) ke-41 digelar. Sidang yang akan dihadiri 56 negara anggota IDB itu membahas beberapa topik utama, seperti kerja sama teknis untuk pembangunan, pengembangan investasi syariah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, serta pengembangan pasar syariah mikro bagi keuangan inklusif.
ANGELINA ANJAR SAWITRI