TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan pantauan Jisdor, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam perdagangan hari ini ditutup melemah tipis 38 poin ke level 13.284 dari posisi sebelumnya di level 13.246.
“Sentimen hari ini lebih ke regional dan tidak jauh berbeda dari sebelumnya,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada saat dihubungi pada Senin, 9 Mei 2016. Menurut Reza, sentimen negatif rupiah hari ini masih soal imbas produk domestik bruto (PDB).
Reza menambahkan, belum ada sentimen baru untuk hari ini. Itu sebabnya, pelaku pasar juga masih merespons sentimen sebelumnya.
Reza memprediksi, untuk besok, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih tak jauh berbeda dari hari ini. Untuk support (batas atas), Reza memprediksi rupiah ada di level 13.295 per dolar Amerika dan resistan (batas bawah) di level 13.270 per dolar Amerika.
Rilis pelemahan angka pertumbuhan PDB dalam negeri, kata Reza, turut mempengaruhi laju rupiah yang kembali terperosok. Setelah terakselerasi pada kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen (YoY), laju GDP kuartal I 2016 kembali melambat di level 4,92 persen (YoY).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I itu lebih rendah daripada pencapaian kuartal VI 2015 sebesar 5,04 persen. Namun itu ada kenaikan tipis bila dibandingkan dengan kuartal I 2015, yang tercatat tumbuh 4,73 persen. Kemudian pada kuartal II dan kuartal III 2015 sebesar 4,66 persen dan 4,74 persen.
BAGUS PRASETIYO