TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 1,14 triliun pada akhir 2015. Jumlah itu naik signifikan sebesar 60,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Posisi modal kami terjaga baik, Maybank Indonesia masih banyak potensi," kata Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
Menurut Taswin, potensi yang bisa digali adalah layanan berbasis syariah. Ia menyebutkan Maybank Group menduduki peringkat kelima di segmen syariah dari segi total aset yang tumbuh di atas Rp 15 triliun setahun terakhir.
Taswin juga menuturkan laba sebelum pajak pada 2015 mencapai angka Rp 1,54 triliun. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 973 miliar. Capaian itu, ucap dia, karena ada pertumbuhan yang di-fee base income dan pencapaian baik pada perbankan syariah.
Taswin mengatakan Maybank Group terus berkomitmen mendukung perkembangan Maybank Indonesia. Dukungan itu berupa sinergi platform produk-produk Maybank dan penguatan posisi modal. Ia pun menilai pemerintah sudah tepat memberikan kebijakan percepatan belanja infrastruktur pada awal tahun ini.
Penyaluran kredit infrastruktur Maybank Indonesia saat ini masih belum maksimal. Taswin mengharapkan, dengan kebijakan pemerintah mempercepat belanja infrastruktur, pertumbuhan kredit korporasi akan naik. Mungkin targetnya, ucap dia, antara 15 dan 20 persen.
DANANG FIRMANTO