Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BKPM Resmikan Pabrik Benang Pintal Senilai Rp556 Miliar

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pekerja memindahkan benang ke gulungan-gulungan kecil untuk di pintal menjadi kain sarung di  industri sarung tenun di kawasan Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu 18 Juni 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pekerja memindahkan benang ke gulungan-gulungan kecil untuk di pintal menjadi kain sarung di industri sarung tenun di kawasan Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu 18 Juni 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meresmikan pabrik benang pintal PT Indo-Rama Synthetics Tbk (Indorama) di Subang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 10 Februari 2016. Pabrik yang bergerak di sektor hulu tekstil itu bernilai Rp556 miliar atau sekitar 40 juta dolar AS .

"Realisasi investasi perluasan Indorama akan mendukung program pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Purwakarta dan juga sekitarnya serta meningkatkan pendapatan devisa melalui peningkatan ekspor," kata Kepala BKPM Franky Sibarani saat meresmikan pabrik di Subang, Rabu, 10 Februari 2016.

Menurut Franky, industri benang pintal sebagai industri hulu industri tekstil masih memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan terutama di Jawa Barat yang masih sangat kompetitif.

"Kami akan terus mengawal investasi industri tekstil yang merupakan industri prioritas yang sedang didorong pemerintah karena bersifat padat karya dan berorientasi ekspor," katanya.

Pabrik yang diresmikan merupakan pabrik ke sembilan dengan kapasitas produksi mencapai 10.800 metrik ton per tahun dengan proyeksi pendapatan per tahun mencapai 40 juta dolar AS.

Produk yang akan dihasilkan dari pabrik tersebut adalah benang pintal dengan kebutuhan tenaga kerja 270 orang.

"Kami menggunakan teknologi baru dengan 40.000 mata pintal di setiap mesinnya yang canggih sehingga barang langsung dari bahan baku sampai keluar tidak perlu banyak tenaga manusia," kata Komisaris Utama Indo-Rama Synthetics Sri Prakash Lohia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan masa konstruksi hanya tujuh bulan, pabrik ke sembilan itu menempati lokasi tanah pabrik yang telah dibeli sejak 1997 seluas 50 hektare.

Lohia mengatakan dengan total produksi 10.800 metrik ton benang pintal per tahun, 74 persennya akan diekspor hingga ke 80 negara di seluruh dunia.

Perusahaan tersebut memiliki rencana investasi sebesar Rp593,75 miliar dan sudah terealisasi Rp583,8 miliar.

Produk dijual pada pemilik merek ternama dunia di segmen menengah tinggi. Pada 2014, perusahaan tersebut mencatatkan penjualan ekspor mencapai 427 juta dolar AS.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prahara Industri Tekstil: Panamtex Ajukan Pailit, Sritex Turun Drastis Pendapatannya

6 hari lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Prahara Industri Tekstil: Panamtex Ajukan Pailit, Sritex Turun Drastis Pendapatannya

Saat ini, perusahaan tekstil Panamtex mengajukan pailit. Sebelumnya Sritex mengakui pendapatannya turun drastis meski tak sampai bangkrut.


Gugatan KLHK Dikabulkan PN Surabaya, PT SS Didenda Rp 48 Miliar karena Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Palu Hakim. [www.ghanaweb.com]
Gugatan KLHK Dikabulkan PN Surabaya, PT SS Didenda Rp 48 Miliar karena Pencemaran Lingkungan

Putusan ini disebut sebagai bentuk peringatan tegas dari KLHK kepada setiap penanggung jawab usaha agar tidak mencemari maupun merusak lingkungan.


Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

14 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.


Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

28 hari lalu

Dampak Banjir Barang Impor, Industri Tekstil Dalam Negeri Makin Terpuruk
Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat sejumlah langkah merespons kondisi industri tekstil yang kian terpuruk.


Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

37 hari lalu

Pedagang tengah menata gulungan kain dalam toko di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Januari 2024  Industri tekstil menghadapi sejumlah kendala yang berdampak pada kinerja pelaku usaha. Tempo/Tony Hartawan
Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

Pengusaha ajukan BMAD pakaian dan aksesoris pakaian. Buntut industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tak kunjung pulih.


Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Alami Kontraksi 0,03 Persen, Agus Gumiwang: Buntut Banjir Impor

48 hari lalu

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyebut Agus Gumiwang masuk dalam bursa sebagai pengganti Airlangga. Agus kini berstatus sebagai Waketum Partai Golkar. TEMPO/Subekti
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Alami Kontraksi 0,03 Persen, Agus Gumiwang: Buntut Banjir Impor

Industri tekstil dan pakaian jadi mengalami kontraksi 0,03 persen. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tuding banjir impor sebagai penyebabnya.


Pemerintah Diminta Segera Pulihkan Kondisi Industri Tekstil

52 hari lalu

Sejumlah perwakilan dunia usaha atau perusahaan mitra AK-Teksil Solo menandatangani perjanjian kerja sama di Kampus AK-Tekstil Solo, Jawa Tengah, Jumat, 9 Agustus 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pemerintah Diminta Segera Pulihkan Kondisi Industri Tekstil

Pemerintah dinilai perlu segera melakukan intervensi untuk mengatasi keterpurukan industri tekstil dalam negeri.


Kemenperin Beberkan Jumlah Tenaga Kerja di Industri Tekstil Turun 7,5 Persen, Apa Pemicunya?

53 hari lalu

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Kemenperin Beberkan Jumlah Tenaga Kerja di Industri Tekstil Turun 7,5 Persen, Apa Pemicunya?

Kemenperin mencatat jumlah tenaga kerja di sektor industri tekstil dan pakaian jadi menurun 7,5 dan 0,85 persen.


Pemerintah Resmi Perpanjang Pengenaan BMTP Kain Impor selama 3 Tahun

54 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Kabareskrim Polri Komjen Polisi Wahyu Widada (kanan) saat meninjau barang elektronik ilegal di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa 6 Agustus 2024. Satgas importasi ilegal mengamankan 4927 balpres pakaian bekas, kain gulungan 20.000 rol, 695 produk jadi, 332 pack tekstil, 43 kosmetik, 371 alas kaki, 6.578 elektronik dan 5.896 barang garment senilai Rp 46.188.205.400. TEMPO/Tony Hartawan
Pemerintah Resmi Perpanjang Pengenaan BMTP Kain Impor selama 3 Tahun

Pemerintah resmi perpanjang safeguard impor produk kain, karpet, dan tekstil penutup lainnya selama jangka waktu tiga tahun.


Pakaian Impor Diduga Ilegal Diperjualbelikan di Tanah Abang

17 Juli 2024

Seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024) atau bertepatan dengan 22 Ramadhan 1445 Hijriah. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa/am.
Pakaian Impor Diduga Ilegal Diperjualbelikan di Tanah Abang

Sejumlah gerai di pasar Tanah Abang menjual pakaian impor dengan harga miring. Diduga merupakan pakaian yang diimpor secara ilegal.