TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini sebesar Rp 100 triliun. "Kami berharap kredit usaha rakyat bisa tercapai maksimal," kata Puspayoga di kantornya, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.
Pada 2016, bunga KUR turun dari 12 persen menjadi 9 persen. Puspayoga menilai penurunan bunga akan mendorong pelaku usaha mengikuti program KUR. Ia juga menggandeng perbankan dan lembaga keuangan nonbank untuk berpartisipasi dalam penyaluran KUR.
Puspayoga menyebutkan bank yang akan menyalurkan program KUR terbesar adalah PT BRI (Persero) Tbk senilai Rp 66,5 triliun. Bank milik pemerintah itu diberi target mendistribusikan kredit mikro sebesar Rp 56 triliun, kredit retail Rp 10 triliun, dan kredit penempatan tenaga kerja Indonesia Rp 500 miliar.
Pemerintah juga menugasi bank milik negara lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyalurkan KUR sebesar Rp 13 triliun kepada pelaku usaha. Rinciannya, kredit untuk usaha mikro Rp 1 triliun, kredit retail Rp 11 triliun, dan kredit penempatan tenaga kerja Indonesia Rp 1 triliun.
Sedangkan PT BNI (Persero) Tbk ditugasi menyalurkan KUR senilai Rp 12,36 triliun tahun ini, terdiri atas kredit bidang usaha mikro Rp 500 miliar, kredit sektor retail Rp 10,86 triliun, dan kredit penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri Rp 1 triliun.
Ia menjelaskan, bank swasta dan lembaga keuangan nonbank juga diharapkan terlibat penyaluran KUR tahun ini. "Kami harapkan koperasi juga bisa menyalurkan KUR," ucapnya.
DANANG FIRMANTO