TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan maskapainya harus menghentikan penerbangan dari dan ke Lombok sementara waktu. Penghentian itu menyusul dikeluarkannya Notice to Airmen oleh otoritas bandara bahwa masa penutupan Bandara Internasional Lombok diperpanjang hingga Ahad, 8 November 2015, akibat erupsi anak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Sampai saat ini Gunung Rinjani masih mengeluarkan debu vulkanik dan pergerakan arah debu vulkaniknya pun belum stabil antara ke arah selatan dan ke barat," ujar Benny, Sabtu, 7 November 2015. Meski status Gunung Barujari belum normal, sejak Kamis lalu hingga hari ini penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Denpasar serta Banyuwangi telah beroperasi normal.
Benny mengatakan ada 31 penerbangan Garuda yang telah beroperasi menyusul dibukanya Bandara Ngurah Rai dan Blimbingsari. Benny mengungkapkan, meski Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Ngurah Rai, Denpasar, saat ini telah dibuka, Garuda terus memantau perkembangan situasi dan kondisi dari erupsi anak Gunung Rinjani itu, khususnya Bandara Internasional Lombok, yang sampai hari ini hingga besok masih ditutup.
Sejak penutupan beberapa bandara akibat dampak erupsi Gunung Barujari sejak Selasa, 3 November 2015, hingga hari ini Garuda telah membatalkan 279 penerbangan dari dan menuju Denpasar, Banyuwangi, serta Lombok. Penerbangan Garuda dari dan menuju Lombok akan dilayani setelah Bandara Lombok dibuka kembali. Garuda mengimbau penumpang agar tidak menuju bandara sampai pemberitahuan Bandara Lombok beroperasi kembali.
DANANG FIRMANTO
BACA JUGA
Gugat Cerai Suami, Inilah Keresahan Dominique Diyose
Ahok Putus Kontrak Sampah Jakarta, Yusril: Saya Akan Lawan