TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memaksimalkan kelancaran operasional penerbangannya menjelang KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Tujuannya memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan selama acara tersebut berlangsung bisa terpenuhi secara optimal.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah penyesuaian aspek operasional penerbangan. Salah satunya melalui koordinasi intensif bersama stakeholder dalam memperkuat berbagai langkah mitigasi dalam mengantisipasi berbagai kebijakan operasional penerbangan selama G20.
“Termasuk dalam kaitan ketentuan protokol penerbangan bagi pimpinan negara yang akan tiba di Bali maupun yang akan kembali melanjutkan penerbangannya dari Bali,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Kamis, 10 November 2022.
Irfan mengatakan bahwa penyesuaian operasional yang dilakukan adalah penyesuaian jenis armada yang beroperasi dari dan menuju Bali. Juga penyesuaian ground time pesawat saat di Denpasar sesuai dengan regulasi Kementerian Perhubungan mengenai operasional penerbangan selama G20.
Baca: 17 Kepala Negara Terkonfirmasi Hadiri KTT G20, Luhut: Persiapan RI The Best Ever in History
Selain itu Garuda Indonesia juga melaksanaan penyesuaian jadwal penerbangan mengacu pada slot penerbangan yang tersedia serta mereposisi rotasi pesawat melalui optimalisasi basis hub Jakarta. Garuda Indonesia juga turut melakukan sejumlah inisiatif dukungan aksesibilitas layanan penerbangan.
“Di antaranya melalui dukungan layanan penerbangan bagi delegasi Paspampres yang akan bertugas di Bali. Hingga keterlibatan secara aktif dalam berbagai forum diskusi dan kerja sama G20 dalam lingkup bidang aviasi,” tutur Irfan.
Irfan pun menuturkan selama periode 13-17 November 2022, Garuda Indonesia mengoperasikan 83 penerbangan dari dan menuju Denpasar. “Kami akan terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan layanan penerbangan Garuda selama periode tersebut dapat berjalan dengan optimal,” ucap dia.
Dia juga mengimbau agar masyarakat secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran G20 yang puncak trafik pergerakan delegasi akan berlangsung pada 13-17 November 2022.
“Kami juga turut melakukan optimalisasi delay management system guna mengantisipasi adanya perubahan jadwal penerbangan,” kata Irfan. “Termasuk melakukan implementasi service recovery mengacu pada regulasi yang berlaku.”
Baca: Putin Dipastikan Tak Hadir di KTT G20, Luhut: Kami Menghormati Itu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.