TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi laju rupiah mengalami pelemahan lanjutan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sentimen positif untuk potensi penguatan rupiah.
"Jika tidak ada perlawanan dari sentimen yang dapat membuat kondisi pasar membaik, maka kami melihat masih adanya potensi pelemahan," kata dia, dalam keterangannya pada Rabu, 9 September 2015. "Tetap cermati sentimen yang akan dirilis, yang dapat berimbas negatif pada laju rupiah."
Reza memprediksi pergerakan rupiah berada target support Rp 14.237 per dolar Amerika Serikat. Adapun kurs tengah Bank Indonesia berada pada kisaran Rp 14.305-14.272 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup melemah 0,1 persen atau terdepresiasi 14 poin ke Rp 14.280 per dolar AS.
Menurut Reza, pelaku pasar masih belum melihat adanya sentimen positif pada rupiah. "Apalagi laju mata uang Asia masih mengalami pelemahan sehingga tidak memberikan imbas yang baik pada laju rupiah."
Reza menuturkan, kondisi pasar saham Asia cenderung variatif seiring masih adanya aksi jual dari para pelaku pasar. Tetapi, di sisi lain, beberapa bursa saham Asia mampu mencatatkan hasil positif. Hang Seng Index (HSI) dan sejumlah bursa saham Cina bergerak positif.
Hal ini disebabkan adanya rilis kenaikan trade balance Cina, meskipun dari nilai ekspor dan impornya menurun. Nikkei pun kembali melemah meski laju yen turun lantaran pelaku pasar merespons negatif rilis penurunan gross domestic product (GDP).
DEWI SUCI RAHAYU