BISNIS.COM, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan perolehan pendapatan fee based sebesar Rp 200 miliar dari bisnis wealth management hingga akhir 2015.
Kepala Divisi Wealth Management BRI Catur Budi Harto mengatakan. hingga Mei 2015 perolehan fee based dari bisnis wealth management telah mencapai Rp 80 miliar atau 40 persen dari target. "Bagi kami, ini bisnis yang tumbuhnya bisa semakin berlipat," ujarnya, Senin, 8 Juni 2015.
Menurut Catur, peluang pertumbuhan bisnis wealth management sangat terbuka karena BRI memiliki 50 juta nasabah. Sementara itu, jumlah nasabah prioritas yang bisa membeli produk-produk investasi mencapai 40.000 atau 0,08 persen dari total nasabah BRI. Penetrasi produk investasi pasar modal secara nasional hanya 0,11 persen.
Hingga akhir tahun ini, BRI menargetkan jumlah nasabah prioritas atau nasabah dengan minimal simpanan Rp5 00 juta sebanyak 50.000. Selain itu, BRI menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai Rp 50 triliun atau melonjak 130 persen dibandingkan dengan posisi pada 2014.
Catur mengatakan komposisi AUM akan disumbang oleh dana dari produk-produk investasi yang dijual melalui BRI dan dana pihak ketiga (DPK). Dia mengakui komposisi AUM masih didominasi oleh DPK, sedangkan porsi dana dari produk investasi lebih rendah "Target kami Rp 5 triliun, dari reksa dana, bancassurance, sukuk ritel, hingga obligasi ritel Indonesia," ujarnya.